Adnan NS: Kita Ditakut-takuti Medsos Soal Vaksin

Adnan NS
Adnan NS

halaman7.com Banda Aceh: Mantan Senator Aceh, Adnan NS menilai, selama ini masyarakat ditakut-takuti lewat media sosial (Medsos) tentang vaksinasi Covid-19. Padahal, vaksinasi itu baik untuk kesehatan di tengah pandemi Covid yang belum berakhir ini.

“Selama ini kita ditakut-takuti melalui melalui medsos yang tidak ujung pangkalnya. Kalau ketakutan pada jarum suntik, itu mungkin banyak.Tapi bukan berarti takut divaksin,” ujar Adnan, Jumat 23 April 2021, dini hari.

Katanya, kalau yang berpikir waras, tentu lebih ketakutan terkapar di rumah sakit dan berujung dikirim ke liang lahat. Ketimbang ketakutan beberapa detik saja proses vaksinya.

“Kalau takut juga. Picingkan  mata dan tahan napas tiga detik sambil melentur tangan. Setelah itu, selesai,” kata.

Senator Indonesia perdana asal Aceh ini mengaku, hal itu sudah dilakuannya. Bahkan, pada Kamis 22 April 2021, ia sudah melakukan vaksin ke dua kali di RSIA Blang Padang, Banda Aceh.

Menurutnya, vaksin in tidak ada yang perlu ditakuti. Sakit juga tidak. Begitu juga efek sampingan pascasuntikan, ia juga tidak mengalami apa-apa.

Adnan NS alias Cut Lem Krueng Sabe telah menuntaskan vaksin kedua kalinya. Saat di vaksin kata putranya, Denni Riayatsyah, mata papa justeru membelalak ke arah jarum suntik.

Lansia

Disamping itu, Adnan juga secara khusus mengimbau kawula tua (Lansia) untuk vaksin. Sebab, kawula tua tentu lebih riskan terhadap ancaman penyakit. Karena telah melorotnya antibody secara alami.

“Agama kita kan menyuruh berikhtiar untuk menghindar jika ada setiap ancaman penyakit yang bakal mengoroti kita,” mantan ketua PWI Aceh ini.

Namun, lanjutnya, bukan berarti kawula muda bisa terhindar tanpa perlu di vaksin. Itu sangat tergantung pada kemampuan daya tahan tubuh masing-masing.

Baca Juga  Vaksinasi di Kecamatan Putri Betung

Pemandangan menarik saat di vaksin, lanjut Adnan, di RSIA ini, justeru terlihat kawula tua dari etnis Tionghoa yang lebih antusias untuk divaksin, dari pada warga lokal, Aceh.[andinova | red 01]

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *