halaman7.com – Langsa: Kasus Covid- 19 di Kota Langsa dari bulan Januari hingga April 2021 meningkat tajam. Khususnya pada saat memasuki bulan Ramadhan sampai hari ini.
Hal tersebut disampaikan Walikota Langsa, Usman Abdullah SE didampingi Kepala Dinas Kesehatan dr Herman dan Plt Dirut RSUD Langsa, dr Helmiza Fahry, SpOT di ruang Gugus Tugas Covid -19 Kota Langsa, Jumat 21 Mei 2021.
Lanjutnya, pada April 2021 ini, tercatat 9 orang Warga Kota Langsa meninggal dunia akibat Covid-19 dengan rincian 6 orang positif covid-19 dan 3 orang suspek. Mereka terdiri dari 2 orang dari Gampong Sidodadi, Kecamatan Langsa Lama, 1 orang dari Gampong Pondok Pabrik Kecamatan Langsa Lama, 1 orang dari Gampong Geudubang Aceh Kecamatan Langsa Baro, 2 orang dari Gampong Paya Bujok Seuleumak Kecamatan Langsa Baro, 1 orang dari Gampong Paya Bujok Beuramoe Kecamatan Langsa Barat, 1 orang dari Gampong Sungai Pauh Kecamatan Langsa Barat, dan terakhir 1 orang dari Gampong Merandeh Kecamatan Langsa Lama.
Sehingga total Warga Kota Langsa yang meninggal karena Covid -19 dari 2020 hingga bulan April 2021 adalah sebanyak 26 orang.
Adapun rentang usia warga Kota Langsa yang meninggal dunia akibat Covid-19 tersebut berkisar di antara umur 47 sampai dengan umur 60 hingga 70an ke atas.
Kemudian, sambungnya rata
-rata Kasus kematian akibat Covid-19 di Kota Langsa tersebut karena mempunyai penyakit bawaan. Seperti penyakit jantung, paru-paru, gula dan sebagainya.Orang orang yang memiliki riwayat penyakit tersebut sangat rentan terpapar Covid-19.
Warkop
Karena itu tak henti hentinya pihaknya mengimbau kepada masyarakat Kota Langsa khususnya kepada anak-anak muda yang sering di warung kopi untuk waspada.
“Seperti yang kita ketahui, warung kopi merupakan salah satu sumber kerumunan yang dapat menjadi tempat penyebaran Covid-19 di Kota Langsa,” ujarnya.
Walikota sangat berharap peran serta dari masyarakat untuk mematuhi dan menaati anjuran pemerintah. Untuk mengikuti Protokol Kesehatan (Prokes) dalam segala aktivitas kegiatan sehari-hari. Baik di lingkungan masyarakat maupun di tempat bekerja. Agar dapat menekan angka penularan Covid-19 di Kota Langsa.
Apabila kasus penularan Covid -19 ini terus bertambah dan meningkat di Kota Langsa. Maka pihaknya terpaksa mengambil langkah- langkah sesuai dengan ketentuan. Seperti larangan menyelenggarakan atau menghadiri acara seperti kegiatan pernikahan/perkawinan, larangan tatap muka di sekolah dan sebagainya.
Walikota berharap Kota Langsa yang saat ini dalam Zona Oranye dapat turun statusnya menjadi Zona Kuning. Dari zona kuning mudah mudahan bisa turun lagi menjadi Zona hijau. Peran serta masyarakat sangat diharapkan untuk menekan laju penularan Covid-19 ini.
“Mudah-mudahan Kota Langsa tidak sampai dan terhindar dari peningkatan status sebagai Wilayah Zona merah Covid-19,″ tutup Walikota.
INFO Terkait:
Disiplin Protkes
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Langsa, dr Herman menyampaikan imbauan kepada masyarakat Kota Langsa terkait melonjaknya kasus Kematian akibat Covid di Kota Langsa.
”Dalam beberapa bulan terakhir ini kasus Covid-19 di Kota Langsa melonjak tajam. Karena itu diimbau kepada masyarakat Kota Langsa untuk dapat menjaga Prokes setiap hari. Serta menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat.
Apabila timbul gejala demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan kurang nafsu makan. Harap segera di periksa ke Puskesmas terdekat. Sehingga dapat mengantisipasi sejak dini. Guna memutus rantai penyebaran Covid-19 di Kota Langsa.
Kepada masyarakat yang bepergian ke luar maupun yang datang dari luar daerah. Supaya mentaati imbauan dan anjuran Pemerintah serta tetap menjaga Prokes.[Antoedy]
Respon (1)