News, Opini  

Menjawab Rumor, Survei dan Sikap Politik Pilpres

Oleh: Aji  Setiawan

SUDAH setahun ini tepatnya, berbagai lembaga survey hampir setiap hari memposting hasil survey di media massa termasuk. Pemilu Pilpres Langsung di Indonesia dibuka sejak era reformasi, tepatnya selepas pemerintahan Gus Dur pada Pemilu 2004. Susilo Bambang Yudhoyono berpasangan dengan Yusuf Kala menang sebagai Presiden dan Wapres yang diusung Partai Demokrat serta Golkar.

Aji Setiawan

Sebelum Pilpres, Pemilu juga sudah disurvey oleh lembaga survey. Toh hasilnya tidak sesuai tebakan lembaga survey. Paling tidak, lembaga survey sudah mencoba melakukan study politik dengan melihat partisipasi pemilih melalui responden (sisten sampling).

Survey politik di masa lalu, menempatkan LP3S sebagai lembaga survey yang sangat dipercaya kalangan media. Pada kurun masa Orde Baru. Baru pada 1999 ke kinian, menjamur banyak bertumbuhan lembaga survey seiring. Kran demokrasi dibuka dengan menjamurnya banyak parpol (multikulturalusme politik).

Banyaknya sebaran ruang politik serta iklim kebebasan membuka ruang ekspresi dan kebebasan pendapat. Mendapat tempat terhormat dalam rangka mewujudkan sistem demokrasi yang sehat.

Tetapi, melihat banyaknya lembaga survey dan banyaknya calon presiden yang bertanding. Apakah demokrasi serta arah pasangan Capres serta Cawapres akan digantungkan oleh lembaga survey?

Jawabannya sangat beragam. Karena politik hari-hari ini akhirnya menjadi lahan pengumuman lembaga survey atas hasil poling. Bagi partai politik, pengumuman dari survey politik menjadi salah satu rujukan dan pertimbangan politis. Karena dalam memasangkan Capres dan Cawapres, partai politik sendiri sudah menyusun dengan survey internal masing-masing partai.

Karena, waktunya masih dianggap panjang pada kisaran Februari, partai serta lembaga survey masih menyisakan pertanyaan publik? Kapan pastimya pasangan Capres dan Cawapres diumumkan?

Rumor

Baca Juga  AHY: Dukung Anies Pimpin Perubahan dan Perbaikan

Jawabannya adalah kembali ke jadwal Pemilu. Menaati aturan main demikianlah demokrasi prosedural yang dianut bangsa ini dalam menyelenggarakan Pemilu sesuai aturan KPU. Sebuah rumor (Bahasa Inggris Amerika ), atau rumor (Bahasa Inggris Inggris; lihat perbedaan ejaan; berasal dari bahasa Latin: ‘rumorem’ – noise), adalah “sebuah kisah panjang penjelasan tentang peristiwa yang beredar dari orang ke orang dan berkaitan dengan suatu objek, peristiwa, atau masalah yang menjadi perhatian publik.”

Dalam ilmu-ilmu sosial, rumor melibatkan suatu bentuk pernyataan yang kebenarannya tidak cepat atau tidak pernah dikonfirmasi. Selain itu, beberapa sarjana telah mengidentifikasi rumor sebagai bagian dari propaganda. Sosiologi, psikologi dan studi komunikasi memiliki definisi rumor yang sangat beragam.

Desas-desus juga sering dibahas berkaitan dengan “informasi yang salah” dan “disinformasi” (yang pertama sering dianggap salah dan yang terakhir dianggap sengaja salah, meskipun biasanya dari sumber pemerintah yang diberikan kepada media atau pemerintah asing).

Dengan demikian, rumor sering dipandang sebagai bentuk khusus dari konsep komunikasi lainnya. Menjawab rumor politik atas rekayasa politik akibat opini publik, sebenarnya mudah bagi partai politik. Karena koalisi partai besar sudah mendekati arah koalisi.

Yang diperlukan publik saat ini adalah kesabaran untuk menunggu pengumuman resmi. Karena rumor dan pengumuman tidak resmi hanya akan melahirkan desas-desus belaka.[]

Penulis, mantan wartawan dan tinggal di Purbalingga menulis opini untuk halaman7.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *