Oleh: Risa Fitri
DI setiap negara memiliki aturan dan kebijakan tersendiri dalam menjalankan roda pemerintahannya. Begitu juga di Indonesia. Ada aturan dan kebijakan yang dibuat pemerintah dalam memerintah.
Kita sebagai masyarakat memiliki tugas mengikuti aturan dan kebijakan yang telah dibuat. Baik kebijakan pemerintah desa, kabupaten/kota, provinsi maupun negara yang mencakup hubungan yang luas.
Di saat sekarang ini, Indonesia sedang dalam masalah yang diakibatkan penyebaran wabah virus yang mematikan yaitu Covid-19. Tidak bisa kita pungkiri, penyebaran covid-19 ini telah menyebar luas di Indonesia yang mengakibatkan masyarakat harus berhenti beraktivitas di luar rumah dan juga menjaga kesehatan dengan mencuci tangan pakai sabun, menjaga kebersihan rumah dan juga memakai masker.
Hal ini merupakan salah satu peraturan dan kebijakan yang diambil pemerintah dalam memutuskan rantai penyebaran Covid-19. Selain itu pemerintah juga membuat kebijakan social distancing atau menjaga jarak sosial di masyarakat. Ini juga merupakan kebijakan pemerintah dalam mengurangi interaksi dalam masyarakat agar tidak tertular Covid-19.
Di Indonesia sendiri. Presiden dan jajarannya merupakan pemimpin tertinggi negara yang dapat mengeluarkan kebijakan untuk mengatasi setiap permasalahan masyarakat. Dalam penyebaran virus Covid-19 ini. Masyarakat menginginkan kebijakan pemerintah salah satunya kebijakan dibidang kesehatan.
Dapat kita lihat bahwa dengan penyebaran wabah Covid-19 yang sangat cepat ini pemerintah tidak memiliki kesiapan dalam mendukung fasilitas kesehatan dirumah sakit. Masih kurangnya alat kesehatan dirumah sakit dan kurangnya ruangan dalam menampung pasien yang terjangkit Covid-19.
Jadi dalam masalah ini pemerintah mengambil beberapa kebijakan di bidang kesehatan di antaranya:
- Mengimpor alat-alat kesehatan dari luar negeri, seperti alat pelindung diri, alat rapid test dan lain sebagainya.
- Merubah beberapa tempat untuk rumah sakit darurat yang dapat menampung pasien covid-19 dalam jumlah yang banyak.
- Menyiapkan beberapa fasilitas yang di butuhkan untuk mengisolasi pasien.
- Menangani pasien rujukan covid-19 pemerintah meningkatkan beberapa fasilitas rumah sakit.
- Bagi tenaga kerja kesehatan covid-19. Pemerintah memberikan insentif dan santunan kematian.
Hal ini dilakukan pemerintah untuk mempraktikkan suatu kebijakan yang telah dibuat dan pastinya ada penilaian tersendiri dari masyarakat sendiri. Dalam arti penilaian dari masyarakat dijelaskan dalam cabang ilmu filsafat pemerintahan yaitu aksiologi. Aksiologi di ambil dari dua kata yang memiliki arti yaitu “aksios” dan “logos” dimana aksios berarti nilai dan logos berarti ilmu, jadi aksiologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang nilai.
Aksiologi merupakan cabang filsafat yang membicarakan tentang bagaimana cara manusia dapat mengembangkan nilai.
Di masa pandemi covid-19 ini nilai asiologi yang menjadi persoalan medis atau bidang kesehatan. Baik buruknya sikap dan tindakan seseorang merupakan persoalan yang dibahas dalam cabang ilmu filsafat dalam etika atau filsafat moral.
Ada banyak persoalan etis yang bermunculan. Terutama di bidang etika medis. Karena dalam menangani pasien covid-19, dokter serta perawat harus dapat mengambil keputusan yang cepat dalam menangani masalah covid-19.
Maka dari itu harus adanya nilai aksiologi di bidang kesehatan. Dimana hak kesehatan bagi para pekerja dalam menangani wabah covid-19 ini merupakan Hak Asasi Manusia (HAM). Pemerintah harus memenuhi, menghormati serta menjamin keselamatan tanpa harus diminta sekalipun (Perwira, 2014).
Dengan adanya kebijakan-kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah tersebut dalam bidang kesehatan memberikan dampak yang luar biasa kepada para medis.
Dalam kebijakan tersebut terdapat beberapa nilai yang bisa kita lihat dari antusias masyarakat dalam mengurangi angka penularan virus covid-19. Karena masyarakat memiliki rasa empati terhadap para pekerja medis yang menangani 24 jam pasien covid-19 tanpa henti yang merupakan garda terdepan dalam melawan virus covid-19 ini.
Masyarakat juga memiliki rasa gotong-royong dalam mengindahkan lingkungannya agar selalu terhindar dari penyakit. Adanya rasa kepedulian antar masyarakat dalam menjaga kesehatan. Selain itu masyarakat menjadi terbiasa dengan membersihkan lingkungan rumah, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak dan memakai masker ketika di luar rumah.
Jadi nilai-nilai yang terkandung dalam nilai aksiologi tersebut memberikan manfaat kepada masyarakat. Seperti contoh masyarakat merasa dilindungi dan di perhatikan oleh pemerintah dengan adanya kebijakan yang diterapkan pemerintah.
Dari adanya virus covid-19 ini telah terlihat bagaimana upaya yang dilakukan pemerintah. Dalam melindungi masyarakat dengan membuat kebijakan-kebijakan mengatasi masalah yang sedang dihadapi masyarakat.
Masyarakat memberikan kekuasaan kepada pemerintah maka pemerintah bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah. Seorang pemimpin harus bisa menyelesaikan masalah seberat apapun dan bagaimana pun kondisinya. Pemerintah harus bisa mengambil keputusan yang tepat dalam membuat kebijakan. Untuk menunjukkan pemerintah mampu menghadapi masalah tersebut.[]
Penulis, mahasiswi Ilmu Pemerintahan, FISIP, Unsyiah