Aceh Tamiang Tenggelam, Berstatus Darurat Banjir

halaman7.com Aceh Tamiang: Seluruh daerah di Aceh Tamiang tenggelam banjir. Bahkan, kini daerah tersebut berstatus darurat bencana banjir.

Bencana alam banjir ini akibat curah hujan tinggi. Hingga meluapnya air Sungai Tamiang. Juga merendam lima badan jalan lintas Sumatera (Jalinsum) serta dua jalan kabupaten.

Adapun lima jalan lintas Sumatera yang terendam banjir. Masing- masing Jalan Medan-Banda Aceh di Kampung Sriwijaya. Di depan Kantor Camat Kota Kualasimpang ketinggian air sekitar 1 meter.

Jalan Medan-Banda Aceh, Kampung Bukit Rata depan PDAM unit Kota Kualsimpang ketinggian air  sekitar 1 meter. Jalan Medan-Banda Aceh, Kampung Kebun Tengah lewat SPBU Kebun Tengah ketinggian air sekitar 1,5 meter

Jalan Medan-Banda Aceh Kampung Sungai Liput ketinggian sekitar 1 meter. Di Jalan nasional Medan-Banda Aceh, Kampung Alur Bemban ketinggian air sekitar 50 cm.

Sementara dua jalan kabupaten, masing-masing jalan kabupaten di Kampung Kota Lintang pajak bawah. Ketinggian sekitar 50 cm dan jalan kabupaten di Kampung Bukit Tempurung menuju Kampung Benua Raja sekitar 1 meter

Status Darurat Bencana Banjir

Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Aceh Tamiang sejak beberapa hari ini hingga, Jumat 4 Nopember 2022. Telah merendam semua kecamatan di daerah tersebut.

Menyikapi hal tersebut, Bupati Aceh Tamiang, Mursil menetapkan status tanggap darurat banjir pertanggal 31 Oktober 2022 lalu.

Status tanggap darurat banjir tersebut sesuai dengan Keputusan Bupati Aceh Tamiang Nomor: 45/1140/2022. Tentang penetapan status tanggap darurat penanganan bencana alam banjir Kabupaten Aceh Tamiang 2022.

Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, Agusliayana Devita SSTP MSi  mengatakan, Bupati menetapkan status tanggap darurat. Karena telah terjadi bencana alam banjir dan tanggul jebol akibat tingginya curah hujan seluruh kecamatan.

Baca Juga  Kayu Bantuan Dir Lantas Perbaiki Jembatan Gantung di Krueng Simpo

Yakni, Kecamatan Tenggulun, Tamiang Hulu, Kejuruan Muda, Bandar Pusaka, Sekerak, Kota Kualasimpang. Lalu, Kecamatan Seuruway, Rantau, Karang Baru dan Manyak Payed. Serta tanggul jebol di Kecamatan Bendahara.

Devi mengatakan, ini acuannya. Karena dampaknya mengakibatkan terendamnya pemukiman masyarakat. Fasilitas umum serta areal persawahan masyarakat yang berdampak gagal panen.

Devi menambahkan, keputusan itu juga berdasarkan laporan dari BPBD Aceh Tamiang tertanggal 30 Oktober 2022. Banjir telah mengakibatkan kerusakan sarana dan prasarana infrastruktur daerah aliran sungai (DAS).

Rusaknya tanggul sungai, lahan pertanian dan perkebunan. Dengan bencana ini tentu sangat terganggu roda perekonomian masyarakat.

Menurut Devi, status tanggap darurat yang telah ditetapkan tersebut berlaku 14 hari. Terhitung sejak 31 Oktober hingga 13 Nopember 2022.

“Masa berlaku itu dapat diperpanjang ataupun diperpendek. Itu semua disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan penanganan darurat bencana di lapangan,” jelas Devi.

Informasi diperoleh menyebutkan, untuk Kecamatan Bandar Pusaka jumlah titik posko pengungsi yaitu ada lima titik. Dengan jumlah warga mengungsi 65 KK. Jumlah kampung yang terkena 11 kampung dengan jumlah kampung yang terisolir yaitu 13 kampung.

Kecamatan Tamiang Hulu terdapat satu titik posko pengungsi dan warga yang mengungsi 42 KK. Jumlah kampung yang terkena banjir sebanyak 5 kampung serta kampung yang terisolir yakni Kampung Rongoh.

Kecamatan Sekerak dengan 9 titik posko pengusi sebanyak 229 KK (838 jiwa). Kampung terendam banjir 9 kampung dan terisolir 10 kampung. Kecamatan Karang Baru ada 15 titik posko pengungsi sebanyak 518 KK. Sedangkan kampung terkena banjir 15 kampung.

Kecamatan Seruway terdapat 9 titik posko posko pengungsi. Dengan jumlah warga mengungsi 132 KK. Kampung terkena banjir sebanyak 13 kampung

Kecamatan Kejuruan Muda terdapat 42 titik posko pengungsian dengan jumlah 1478 Kk (4621 jiwa). Kampung yang terkena 13 kampung dan terdapat 9 kampung terisolir.

Baca Juga  DPRK Aceh Tamiang Setujui KUA dan PPAS 2021

Kecamatan Bendahara yaitu 25 titik posko pengungsian dengan jumlah warga mengungsi yaitu 1637 KK. Kampung terkena banjir 25 kampung dan terisolir 8 kampung.

Kecamatan Rantau ada lima posko pengusian dengan jumlah warga sebanyak 272 KK dari 8 kampung terkena banjir. Kecamatan Banda Mulia ada 9 titik pengungsian dan 107 KK. Dengan kampung terkena banjir yaitu 6 kampung dan 2 kampung terisolir.

Kecamatan Tenggulun ada 16 titik pengungsian sebanyak 311 KK (1080 jiwa) dan 5 kampung yang terendam banjir. Kecamatan Kota Kualasimpang terdapat 15 titik posko pengungsi. Dengan warga mengungsi sebanyak 1499 KK dan 4 kampung terkena banjir.

Adapun total titik posko pengungsian yakni sebanyak 152 titik. Jumlah warga mengungsi 6.293 . Total kampung terkena banjir sebanyak 115 kampung serta 44 kampung terisolir

Evakuasi Jenazah Terjebak Banjir

Komandan Koramil (Danramil) Kejuruan Muda, Kapten Inf Nunu Rukmana bersama personelnya dan warga berhasil mengevakuasi jenazah seorang perempuan.

Dengan menjemput dari perbatasan Aceh-Sumut dengan menggunakan mobil truk PT Scopindo. Akibat terjebak banjir di Jalan Provinsi Medan-Banda Aceh. Tepatnya di Kampung Sungai Liput, Kecamatan Kejuruan Muda.

Kapten Inf Nunu Rukmana mengatakan, jenazah yang sempat tertahan di mobil truk dan terjebak banjir di Kabupaten Aceh Tamiang sudah berhasil di evakuasi bersama warga.

Akibat jalan yang terendam di berapa titik di kecamatan Kejuruan Muda. Selain itu banjir juga mengakibatkan kemacetan panjang di jalan provinsi Sumut-Aceh, Kecamatan Kejuruan Muda.

Tanggap akan masalah yang di hadapi warganya, dengan sigap Danramil Kejuruan Muda bersama anggota turun kelapangan. Untuk membantu warga yang ingin melintasi jalan yang terendam banjir akibat luapan sungai Tamiang tersebut.

Kapten Inf Nunu Rukmana meminta warga untuk selalu waspada dan siaga. Apabila terjadi banjir karena saat ini curah hujan di daerah Aceh Tamiang masih terus terjadi.

Baca Juga  Di Aceh, Jokowi Kembali Nikmati Kuah Beulangong

“Warga harus peka dan ekstra hati-hati. Apabila terjadi bencana banjir yang lebih besar lagi. Agar bisa meminimalisir dampak kerugian yang ditumbulkan,” pintanya.[ril | Antoedy]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *