Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah

Para IRT dan remaja putri ikuti pelatihan pemanfaatan minya jelantah di Langsa.[FOTO: h7 - dok PPK]

halaman7.com – Langsa: Minyak jelantah (minyak bekas penggorengan) merupakan salah satu limbah rumah tangga yang biasanya dibuang. Ternyata limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan sabun pencuci pakaian dan lilin aroma terapi.

Ini tentunya dapat menghemat pengeluaran ibu rumah tangga. Dapat juga dijadikan usaha untuk menambah sumber pendapatan.

Pemanfaatan limbah minyak jelantah inilah yang saat ini sedang giat diedukasi atau disosialisasikan kepada masyarakat Gampong Karang Anyar, Kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa. Khususnya kepada ibu-ibu rumah tangga dan remaja putri.

Sedikitnya 20 orang IRT dan remaja putri mendapat pembekalan dari Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Samudra (Unsam) Langsa. Baik tentang pemanfaatan dan cara pengelohan limbah dari minyak jelantah ini.

“Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan sosialisasi/pelatihan kepada masyarakat. Tujuan dapat menambah pengetahuan, keahlian dan kemandirian guna menggerakkan perekonomian,” ujar Ketua Tim PKM Unsam, Dewi Rosa Indah SE MSi, Jumat 18 Agustus 2023.

Dibantu Puti Andiny SE ME dan Rahmi Meutia SE MSM, tim meperkenalkan cara memanfaatkan limbah minyak jelantah yang selama ini terbuang sia-sia. Menjadi produk bermanfaat, seperti sabun dan lilin aroma terapi.

Setiap rumah memiliki limbah minyak jelantah. Maka setiap orang dapat memanfaatkannya. Hal ini juga bertujuan meningkatkan kemandirian untuk dapat menambah keahlian yang dapat menghasilkan uang dan kesadaran lingkungan para ibu rumah tangga. Sehingga terhindar dari dampak pencemaran lingkungan.

Dalam kegiatan pengabdian ini tim PKM memberikan pelatihan dengan cara mengolah secara langsung dihadapan peserta dan diajak untuk melakukan praktek langsung. Untuk mengolah limbah minyak jelantah tersebut, semua bahan dan peralatan disediakan tim PKM.

Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa. Agar mahasiswa memiliki pengalaman langsung dalam membagi ilmu kepada masyarakat. Sekaligus melatih mahasiswa untuk berinteraksi dengan masyarakat.

Baca Juga  Dishub Gelar FGD Pelabuhan Khusus Aceh Tamiang

Para IRT dan remaja putri ini terlihat antusias. Karena sekarang mereka tidak perlu lagi membeli sabun cuci dan dapat membuat lilin aroma terapi. Dapat digunakan sebagai relaksasi setelah menyelesaikan rutinitas sehari hari di rumah.[ril | Antoedy]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *