halaman7.com – Banda Aceh: Akademisi Universitas Abulyatama (Unaya) Aceh Besar, Usman Lamreueng mengungkapkan, politik uang yang dimainkan para Caleg baik DPRK, DPRA, DPR RI maupun DPD RI, akan hasilkan produk Pemilu yang tak berkualitas.
Saat ini, Pemilu legislatif, DPD dan Pilpres semakin dekat. Sudah barang pasti, simpatisan dan pemilih sudah mulai menentukan pilihan-pilihan mereka sesuai dengan tingkat pendidikan, sosialisasi, rekrutmen, kaderisasi, dan komunikasi politik oleh Partai Politik (Parpol).
Parpol sudah membungkus dengan bungkusan yang manis. Seperti janji politik, harapan-harapan, ditambah lagi dengan berbagai bumbu penyedap mensugesti rakyat agar mereka dapat dipengaruhi dan dikuasai. Hingga menjadi simpatisan yang siap rela mencoblos pada hari pencoblosan.
“Ironisnya, jelang hari H pemilihan, 14 Februari 2024, isu terjadi indikasi politik uang, semakin marak,” ungkap Usman Lamreueng, Senin 15 Januari 2024.
Dikatakana, bila isu ada indikasi politik uang benar terjadi. Transaksi politisi (caleg) dan pemilih, ini menandakan, demokrasi pelaksanaan pemilu sedang tidak baik-baik saja.
Pemilu adalah pemilihan dan pendelegasian rakyat untuk memilih calon perwakilan. Untuk menyuarakan aspirasi, harapan-harapan, kesejahteraan dan keadilan rakyat. Namun bila proses pemilihan diindikasi permainan politik uang, bagaimana rakyat sebagai pemilih, memilih perwakilannya yang layak, cakap, mumpuni dan menyuarakan aspirasi mereka?
Akan menjadi sia-sia, Pemilu yang hanya tetap serimonial saja dan melahirkan produk Pemilu yang tidak berkualitas. Tidak ada perubahan malah akan melangengkan korupsi dan pemerintahan yang korup.
Caleg Abal-abal
Kalau hasil Pemilu tidak ada perubahan dengan masih saja ada indikasi permainan politik uang. Sudah pasti berdampak besar pada pembangunan yang tidak berpihak pada rakyat. Tetap saja rakyat menjadi korban. Akibat kesalahan rakyat salah memilih perwakilannya karena ada permaian politik uang.
Sudah saatnya rakyat memilih perwakilannya yang benar-benar mau memperjuangkan hak-hak rakyat. Dengan SDM yang handal dan cakap. Jangan pilih Caleg-caleg yang abal-abal yang mengandalkan politik uang. Karena nanti mereka tidak akan peduli dan tidak akan menyuarakan aspirasi rakyat.
“Mereka nantinya jika terpilih hanya berpikir untuk mengembalikan modal mereka, sedangkan rakyat terabaikan,” pungkas Usman.[ril | red 01]