Mari Cerdas Sikapi Janji Palsu dan PHP Politik

ilustrasi

Pembaca halaman7.com yang berbahagia

KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU) telah menetapkan masa kampanye Pemilu 2024 sudah dimulai sejak Selasa 28 Nopember 2023 hingga 10 Februari 2024.

 Itu artinya, ribuan calon anggota legislative (Caleg) baik untuk DPRK, DPRA, DPRI RI dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD), termasuk para calon presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres), akan menebar janji dan program mereka “andai terpilih nanti”.

Atas nama politik, bagi para Caleg ini semua cara dapat dilakukan, untuk menarik simpati dan perhatian masyarakat untuk memilihnya. Termasuk menebar janji-janji palsu yang tak mungkin bisa diwujudkan jika kelak terpilih.

Begitu juga, akan banyak pemberi harapan palsu (PHP) yang gentanyangan dalam menjerat masyarakat pemilih, hingga bisa terjerat dalam perangkap nantinya bisa memberikan hak suara mereka kepada para Caleg tersebut.

Hal yang lumrah kita ketahui dan seakan menjadi kelaziman bagi para Caleg yang mendadak jadi dermawan, suka beri perhatian untuk masyarakat, dengan memberi Sembako, mukena, daster dan bentuk lainnya.

Belum lagi money politic yang juga kerab dilakukan para Caleg untuk membeli suara rakyat dengan harga murah. Konsekuensinya, hanya senilai ratusan ribu rupiah, maka masyarakat hanya bisa melihat kemewahan dari para Caleg terpilih nantinya selama lima tahun kedepan.

Transaksional politik ini bisa juga dengan munculnya jual beli suara dari kalangan Caleg sendiri nantinya di jelang masa-masa penentuan calon yang berhak duduk atau terpilih. Dalam hal ini, tentu melibatkan pihak-pihak terkait yang bisa mengutak-atik suara.

Karenanya, masyarakat jangan mudah terpancing dan harus cerdas menyikapi semua janji palsu dan PHP yang dilontarkan para Caleg. Jangan sampai suara kita tergadaikan kepada orang-orang yang ambisi akan kekuasaan.

Baca Juga  Komitmen Dukungan Tesis Kombes Misbahul Munauwar

Lihat saja dari para wakil kita di DPR RI, DPRA, DPRK yang kini ikut nyaleg lyang kini maju kembali untuk mendapatkan kursi empuk di lembaga dewan. Apa yang sudah mereka kerjakan selama lima tahun terakhir selama duduk sebagai anggota dewan terhormat tersebut.

Cerrdas dalam memilih, rasional dalam menentukan, adalah langkah tepat bagi masyarakat dan memilih. Sudah cukup, janji-janji palsu yang lalu, jangan sampai terulang lagi. Janji palsu dan PHP hanya meninggalkan luka di hati masyarakat. Saat para anggota legislatif itu abai pada konstituennya.

Agama kita, Islam telah menekankan pentingnya memilih pemimpin yang memiliki empat sifat. Ke empat sifat itu, yakni Shiddiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (menyampaikan amanah), dan Fathanah (cerdas).

Selamat memilih dan jadilah pemilih yang cerdas, demi kebaikan bersama baik bangsa dan daerah dalam lima tahun mendatang.[h7]

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.