Aceh  

Telkomsel Terkesan Abai, Warga Agara Mengeluh

halaman7.com Kutacane: Layanan jaringan komunikasi dari provider Telkomsel sangat buruk di wilayah Aceh Tenggara dalam setahun terakhir ini. Terutama saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada awal Maret 2020.

Akibatnya, banyak aktivitas masyarakat, sekolah dan pemerintahan terhambat. Keluhan masyarakat akan layanan Telkomsel ini, menimbulkan kesan di tengah masyarakat, bahwa Telkomsel ini abai akan kebutuhan masyarakat.

“Jaringan disini sangat kacau, banyak kegiatan warga terhambat karenanya. Apalagi saat sekarang ini lagi era nya digital,” beber warga Kutacane, Aceh Tenggara.

Menyikapi hal ini, Kadis Kominfo Aceh Tenggara melalui Kabid Telematika, Hayati Rahmi mengakui hal tersebut. Pihaknya juga telah melakukan komplain ke pihak Telkomsel menyangkut layanan yang sangat buruk ini.

“Bahkan Diskominfo sudah menyampaikan hal ini ke DPRK, untuk bisa dicari solusi bersama,” jelas Hayati Rahmi saat dihubungi halaman7.com, Rabu 9 Desember 2020.

Dikatakan, banyak aktivitas pemerintahan terganggu. Begitu anak sekolah yang melakukan sekolah Dalam Jaringan (daring). Saat ini, terkadang rapat kooordinasi baik dengan provinsi maupun pusat, selalu menggunakan zoom metting atau webinar.

Namun, karena jaringan Telkomsel terganggu, hal itu tidak bisa dilakukan secara maksimal. Bahkan, menurut Hayati, pihaknya sempat di demo warga, karena tidak bisa memaksimalkan layanan Telkomsel ini.

Menyangkut jaringan lain, Hayati yang pernah bertugas sebagai di Inspektorat Aceh Tenggara ini, mengatakan, dominan masyarakat di Agara menggunakan jaringan Telkomsel. Hanya provider ini yang memiliki jangkauan luas.

“Namun nyatanya, kepercayaan pelanggan tersebut di kecewakan sama Telkomsel,” ujar Hayati dengan nada tegas dari diujung telepon selular.

Kerusakan Sistem

Menurutnya, pihak Telkomsel mengaku lemahnya jaringan ini, akibat ada kerusakan sistem di wilayah Sumatera Utara (Sumut), hingga berimbas hingga ke Agara. Namun, anehnya sudah sekian lama, pihak Telkomsel tak mampu menuntaskan masalah mereka.

Baca Juga  Pj Walikota Sabang Rombak 18 Kepala Dinas

“Penyakit Telkomsel ini, bukan saja saat pandemi ini saja, namun sudah bertahun. Hanya saja sejak pandemi, semakin parah dan amburadul,” beber Hayati.

Hayati meminta, Telkomsel memiliki tanggungjawab moral untuk kemajuan daerah dan generasi bangsa yang ada di Aceh Tenggara ini. Jangan hanya mencari keuntungan semata, sedangkan layanan tidak bisa maksimal.[andinova | red 01]

Facebook Comments Box

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *