halaman7.com – Aceh Timur: Sebanyak 81 imigran Rohingya yang terdampar di Pulau Idaman, Desa Kuala Simpang Ulim, Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur sudah mengantongi card refuge UNHCR.
Optina Avanti, Protection Associate UNHCR Indonesia mengatakan, pihak UNHCR Indonesia akan mengambil langkah lanjutan. Akan berkoordinasi dengan semua pihak, seperti Pemkab Aceh Timur dan Aceh Utara untuk menempatkan para Imigran ketempat penampungan yang lebih layak.
“Kita juga melakukan pendataan ulang untuk dapat mengindentifikasi keluarga masing-masing mereka. Melakukan pendamping anak-anak yang tidak memiliki orang tuanya,” ujar Optina Avanti, kemarin.
Sementara itu Pemerintah Aceh Timur sendiri telah menyerahkan tanggung jawab sepenuhnya kepada UNHCR. Sebagai pihak yang berwenang dalam pengurusan pengungsi dari Luar Negeri.
Asisten 1 Pemerintahan Setdakab Aceh Timur, Syahrizal Fauzi mengatakan sejauh ini Pemkab Aceh Timur telah berupaya dalam emergency respons pada tahap awal kedatangan para imigran. Agar para pengungsi tersebut tidak terlantar begitu saja.
Namun setelah datangnya UNHCR, maka tanggung jawab sepenuhnya diserahkan pada UNHCR. Begitu mendapatkan informasi dari masyarakat tentang kedatangan imigran Rohingya, Pemkab Aceh Timur langsung menurunkan Tim. Baik BPBD dan Dinsos langsung melakukan penanganan cepat terhadap para Imigran.
“Secara kemanusiaan Pemkab Aceh Timur telah berupaya maksimal. Sehingga para imigran tidak ada yang lapar serta mendirikan tenda penampungan sementara,” jelas Syahrizal.
INFO Terkait:
Swab Antigen
Sebelumnya diawal kedatangan. Pemkab Aceh Timur melalui Dinas Kesehatan melakukan swab antigen untuk memastikan apakah 81 pengungsi Rohingya tidak terjangkit virus corona Covid-19.
“Pemeriksaan dengan awab antigen ini tetap dilakukan walaupun kondisi malam hari. Dengan menggunakan alat penerangan genset, Jumat 4 Juni 2021 malam,” sebut Hermansyah Koordinator Public Safety Center (PSC) 119 Dinkes Aceh Timur.
Swab antigen pada pengungsi imigran Rohingya ini untuk melindungi semua pihak dari penyebaran virus tersebut. Apalagi disebut-sebut mereka sempat transit di India, yang saat ini negerinya sedang mengalami tsunami Covid-19.
Jaga Protkes
Hermansyah juga mengimbau untuk masyarakat yang ingin melihat langsung etnis Rohingya tersebut untuk tetap menjaga Protokol Kesehatan (Prokes).
“Demi kebaikan kita bersama. Kami mengimbau masyarakat yang hendak melihat langsung. Agar tetap menjaga dan menaati Prokes. Seperti tetap menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker,” pungkasnya.[Antoedy]