halaman7.com – Banda Aceh: Pelaksanaan hajatan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 sudah semakin dekat. Aceh-Sumut adalah tuan rumah besama.
Ini even yang luar biasa di tingkat nasional, Aceh sebagai tuan rumah harus mempersiapkan dengan baik, berkesan dan sukses. Untuk menyambut delegasi PON dari perwakilan provinsi seluruh Indonesia.
Menyikapi hal itu, Akdemisi Unaya, Usman Lamreueng, mempertanyakan, sebagai tuan rumah apa saja persiapan yang sudah dilakukan Aceh dalam mensukseskan even akbar tersebut?. Bagaimana fasilitas seperti vanue, parsarana-sarana, pelayanan perbankan, dan keterlibatan semua stacholder dan masyarakat.
Sepertinya saat ini pemerintah Aceh masih sangat lemah membangun koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah pusat. Kabarnya masih belum ada kepastian pembangunan vanue atau sarana dan tempat olahraga yang direncana dikawasan Gampong Neuhen, Aceh Besar.
“Pemerintah Aceh sebagai panitia penyelengara PON Aceh-Sumut 2024. Kami melihat masih sangat lemah dalam membangun koordinasi lintas stacholder dan masyarakat,” ujar Usman Lamreueng, Minggu 2 April 2023.
Hal itu bisa dilihat, sejauh ini ini belum terlihat gema PON 2024 Aceh-Sumut di Aceh nyaris tak diketahui publik Aceh. Ini menandakan Pemerintah Aceh tidak serius dan terkesan menganggap enteng.
Beda dengan Sumatera Utara, mereka sudah maju beberapa langkah. Mempersiapkan berbagai sarana olahraga, asrama atlet, dan pelayanan lainnya dalam menyambut peserta PON 2024 Aceh-Sumut.
Pemerintah Sumatera Utara sudah sangat siap. Sepertinya korodinasi dan komunikasi sudah sangat berjalan dengan baik. Dibanding dengan pemerintah Aceh, saat ini masih sangat santai.
Dalam pelaksanaan perhelatan PON 2024. Aceh sebagai salah satu tuan rumah, lanjut Usman, harus segera bekerja keras. Harus mampu membangun komunikasi yang intensif dengan pemerintah pusat. Agar mempercepat memberikan kepastian pembangunan vanue sarana olahraga.
Begitu juga melakukan konsolidasi kabupaten/kota, lintas sektor dan masyarakat. Juga harus disegerakan. Agar gema persiapan PON diketahui publik Aceh. Berbagai infrastruktur lainnya harus menjadi skala periotas dalam pembangunan.
Seperti jalan akses, pusat destinasi wisata juga perlu dipermak. Berbagai fasilitas pendukung lainya sudah harus dibangun. Maka pemerintah Aceh harus melek dan jangan santai. Ini peluang besar dalam penguatan dalam menopang ekonomi Aceh dan marwah Aceh.
“Jangan sampai gagal,” pungkas Usman.[ril | red 01]