halaman7.com – Aceh Tamiang: Setelah sehari sebelumnya kasus orang tertular Covid-19 , 11 tenaga media mulai dari dokter dan para medis yang terserang Covid-19. Hari ini, lima warga Aceh Tamiang dipastikan positif tertular virus Corona tersebut.
Hingga hari ini, Jumat 31 Juli 2020. Warga yang terkonfirmasi Positif Covid-19 bertambah 5 orang. Sehingga total yang tertular sebanyak 32 orang. Dengan rincian 8 orang sembuh dan 24 orang masih terkonfirmasi positif Covid-19.
Dari 24 orang yang masih terkonfirmasi positif Covid-19, 4 orang diantaranya menjalani isolasi karantina di wisma SKB Aceh Tamiang dj Karang Baru. Sisanya 20 orang menjalani isolasi mandiri di rumah masing masing.
“Secara umum kondisi warga yang terkonfirmasi positif dalam keadaan sehat walafiat dan masuk kategori orang tanpa gejala,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Aceh Tamiang, Agusliayana Devita.
Menyikapi hal ini, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang terus menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan meningkatkan imunitas tubuh.
INFO Terkait:
Bupati Prihatin
Bupati Aceh Tamiang, Mursil ikut prihatin akan kondisi ini. Menurut bupati, tenaga medis adalah pertahanan terakhir. Kalau tenaga medis ikut terkena dampaknya, apalagi sampai terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka wajib melakukan isolasi mandiri. Maka tidak ada lagi yang bisa merawat dan menyembuhkan pasien.
“Kejadian ini, menjadi sebuah keprihatinan sekaligus dorongan pemerintah untuk terus berupaya memutus mata rantai penularan penyakit Covid-19,” tegas Mursil.
Kuncinya, ada pada semua masyarakat, siapapun dia. Selaku masyarakat, harus ikut berkontribusi nyata dalam memutus rantai penularan. Di awali dengan masing-masing individu. Meningkatkan imunitas tubuh serta patuhi arahan Pemerintah.
INFO Covid-19:
- Tiga Warga Langsa Positif Covid-19, Shalat Idul Adha Tetap Khidmat
- Kasus Covid-19 Meningkat Pesat di Banda Aceh, Tembus Angka 68 Kasus
Dikatakan, banyak kemungkinan penyebab para tenaga kesehatan atau masyarakat lainnya terjangkit. Bisa karena pelaku perjalanan ke daerah terjangkit yang dilakukan rekan sejawat. Bisa juga karena oknum masyarakat yang tidak jujur kepada petugas kesehatan saat berobat, bahwa dirinya telah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit.
Dikatakan, warga wajib melakukan langkah pencegahan penularan secara serempak. Disiplin dan masif agar tidak menambah jumlah pasien. Khususnya pasien dari kalangan yang berisiko tinggi jika terpapar.
“Kondisi itu bisa (makin parah) jika kita tidak kompak untuk melakukan pencegahan secara bersama-sama,” tutur Mursil.[ril |Antoedy]