Catatan: Iranda Novandi
AROMA belerang begitu menyengat di hidung. Kepulan asap mengepul dari aliran air di kaki Gunung Seulawah. Uap panas pun terasa menghampiri pori-pori, memberi sensasi berbeda dengan panasnya terik matahari.
Puluhan gazebo (gubuk) terlihat disesaki para keluarga yang berlibur. Di sumber mata air yang mengeluarkan hawa panas sejumlah orang asyik dengan kegiatan. Di kolam kecil yang dikhususkan bagi anak-anak pun terlihat ramai.
Itulah pemandangan awal yang terlihat saat menginjakkan kaki di objek wisata pemandian air panas (Ie Seuum) di Krueng Raya, Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar. Daerah ini berjarak sekitar 45 kilometer dari Banda Aceh ke bagian timur Aceh.
Dari Banda Aceh ke Krueng Raya yang berjarak sekitar 35 kilometer, setelah itu berbelok ke kanan yang lintasannya bisa tembus ke Blang Bintang, Aceh Besar dengan jarak sekitar 10 kilometer sebelum tiba di Gampong (desa) Ie Seuum.
Inilah destinasi wisata alam yang berada di wilayah Aceh yang kini banyak diminati wisatawan, baik lokal (Aceh) maupun nusantara. Tujuannya, selain berwisata, ternyata pemandiaan Ie Seuum ini juga banyak dikunjungi bagi yang ingin menjalani terapi dengan menggunakan air panas.
Air panas di pemandian Ie Seuum ini merupakan pembakaran belerang di perut bumi yang berada di kaki Gunung Seulawah. Gunung ini merupakan salah satu gunung berapi yang ada di Aceh yang sampai saat ini diyakini masih aktif.
Pemandian air panas alami yang bersumber dari belerang gunung vulkanis ini, dipercaya banyak orang bisa menyembuhkan atau setidaknya meringankan berbagai penyakit kulit, seperti gatal-gatal, panu, kadas dan lainnya.
Namun, manfaat lain dari sisi kesehatan bisa sebagai relaksasi bagi orang-orang yang tengah dirundung lelah atau memiliki beban pikiran. Dengan berendam di air panas alami ini bisa membantu melancarkan aliran darah sehingga tubuh menjadi rileks.

Alasan inilah yang membuat banyak orang khusus ke pemandian ini untuk melakukan terapi. Seperti yang diakui Amel seorang warga Pidie.
Menurut Amel, dia tiap minggu membawa ayahnya untuk berendam di pemandian air panas ini. Dia melakukan itu atas saran orang. Ayahnya yang sempat terserang stroke itu, sebelumnya tak bisa berjalan. Namun, setelah lebih sebulan menjalani terapi di air panas ini, kini ayahnya sudah bisa berjalan meski harus dipapah.
“Alhamdulillah, bapak kini sudah bisa berjalan meski harus dipegang (papah),” ujarnya saat bercerita di lokasi pemandian Ie Suum.
Mengetahui banyak manfaat akan pemandian ini, para pengelola pun kini sudah menyediakan bilik atau kamar khusus bagi para pengunjung untuk melakukan sauna. Bilik khusus ini dibangun persis di atas aliran air yang sudah diberi bebatuan agar laju air yang mengalir tidak deras sehingga uap panasnya bisa masuk ke bilik yang dibuat.
Bilik khusus ini, di bagian lantainya terbuat dari bilah bambu yang disusun jarang-jarang untuk mempermudah uap panas masuk dari aliran air yang berada di bawahnya. Analisa yang mencoba merasakan sensasi bilik sauna ini memang menemukan sensasi luar biasa.
Pada lima menit pertama, uap panas itu terasa menembus pori-pori dengan panas yang intens. Rasanya, lima menit saja sudah tak sanggup berada dalam bilik tersebut. Tetapi, ternyata setelah itu hingga sepuluh menit selanjutnya uap panas yang sudah membuka pori-pori di tubuh mulai meneteskan keringat yang mengalir secara perlahan membasahi tubuh.
Uap panas juga terasa bagaikan memijat tubuh secara perlahan. Bagian tubuh yang sebelumnya terasa letih seperti betis dan pinggang, bagaikan sedang dikusuk jari-jari lembut secara pelan-pelan. Sungguh sensasi menenangkan.
Untuk menikmati bilik sauna ini, cukup merogoh kocek Rp5.000/orang untuk sekali sauna dengan batas waktu tak ditentukan. Begitu juga kalau mau berendam di kolam yang tersedia, cukup dengan selembar uang Rp5.000.
“Semua fasilitas di sini sudah diberikan Allah, kami hanya buat bilik atau gazebo bagi pengunjung yang mau istirahat. Jadi sangat wajar bila kami mengutip hanya Rp5.000 saja,” ujar Adi, salah seorang pengelola pemandian Ie Suum tersebut.
Begitu juga dengan tiket masuk tergolong murah. Pihak pengelola mengutip Rp3.000/orang dewasa, dengan karcis resmi yang dikeluarkan Pemkab Aceh Besar. Jumlah ini sudah termasuk biaya parkir kendaraan roda empat dan dua.
Kini, lokasi pemandian air panas di Gampung Ie Seuum, dibandingkan sekitar 10 tahun lalu sudah lumayan tertata rapi. Selain gazebo, juga ada musala, serta warung kecil yang menjual aneka makanan.
Di Aceh, pemandian air panas seperti di Ie Seuum ini ada di sejumlah tempat. Misalnya, di Simpang Balek, Bener Meriah. Di Simpang Balek ini, sumber air panasnya berasal dari lereng gunung Burni Telong (gunung berapi). Satu lainnya adalah di Panjupian, Aceh Selatan.
Bila ingin merasakan sensasi berendam di air panas untuk relaksasi, tak ada salahnya menjadikan Ie Seuum sebagai salah satu tujuan. Ayo berwisata ke Aceh Besar.[halaman7.com]
Tulisan ini sudah di publikasi di Harian ANALISA