halaman7.com – Banda Aceh: Meskipun wabah virus Corona berlum berakhir, KONI Aceh tetap mempersiapkan 131 atlet dari 25 cabang olahraga melalui pemusatan latihan daerah (Pelatda) untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang dijadwalkan berlangsung Oktober 2020 di Papua, jika tidak penundaan dari pemeritah pusat.
Ketua Umum KONI Aceh, Muzakir Manaf mengatakan, para atlet saat telah mulai memasuki tahap pemusatan latihan daerah (Pelatda) sentralisasi. Pelaksanaan Pelatda bagi atlet menghadapi PON tetap berjalan dengan memperhatikan berbagai protokol pencegahan coronavirus 2019 atau Covid-19.
“Karena itupula, peresmian Pelatda yang biasanya dihadiri para atlet dan pelatih di ruang terbuka halaman Kantor KONI Aceh, namun kali ini di dalam ruangan tanpa dihadiri para atlet,” tegas Ketua Umum KONI Aceh, Muzakir Manaf usai membuka secara resmi Pelatda di ruang rapat kantor induk cabang-cabang olahraga ini, Rabu 15 April 2020.
Muzakir Manaf menjelaskan, KONI Aceh menetapkan Pelatda akan dilaksanakan masing-masing Pengprov cabang olahraga dengan ketentuan Pengprov yang atletnya lebih dari lima orang harus dijadikan dua kelompok latihan.
“Kecuali sepakbola, kita akan koordinasi dengan Asprov PSSI Aceh untuk cara latihan yang akan diterapkan,” ujar Muzakir Manaf yang akrab disapa Mualem ini.
“Begitu juga akomodasi dan tempat latihannya dipisah, untuk menghindari terlalu ramai dan menumpuknya atlet,” lanjut Mualem yang didampingi Ketua Harian Kamaruddin Abubakar, Sekretaris Umum, M Nasir Syamaun, Bendahara Umum, Kennedy dan sejumlah pengurus teras KONI Aceh.
Ia menyebutkan, Pelatda dapat dilakukan di Banda Aceh maupun di kabupaten/kota lainnya di Provinsi Aceh. Namun, latih tanding dan uji coba ke luar Aceh dan luar negeri ditiadakan.
Meskipun persiapan atlet melalui Pelatda di saat pandemi wabah virus corona, tidak mempengaruhi dan mengurangi tekad serta semangat para atlet, pelatih, pengurus KONI Aceh untuk meraih prestasi terbaik di PON Papua.
“Kita tetap ingin meraih target prestasi di PON XX Papua melebihi prestasi di PON XIX/2016 Jawa Barat,” ujarnya.
Mualem menjelaskan, dalam menghadapi PON Papua, KONI Aceh mempersiapkan 131 atlet dari 25 cabang olahraga melalui Pelatda Desentralisasi dan Sentralisasi. Para atlet tersebut hasil lolos dari Prakulifikasi PON (Pra PON) tahun lalu dan Porwil X Sumatera di Bengkulu, Oktober 2019.
Menurutnya, KONI Aceh juga telah menetapkan dua kategori pelaksanaan Pelatda yaitu kategori pertama, atlet dari cabang olahraga yang lolos PON meraih medali dengan masa Pelatda delapan bulan. Masing-masing dua bulan desentralisasi dimulai 17 Februari hingga 18 April 2020 dan enam bulan sentralisasi dimulai 19 April – 18 Oktober 2020.
Pelatda Tetap Jalan Sesuai Program
Sementara itu, Kamaruddin Abubakar atau Abu Razak selaku ketua harian KONI Aceh menyatakan, Pelatda tetap dilaksanakan sesuai sesuai program dan jadwal, meskipun ada wacana PON Papua ditunda.
“Pelatda tetap jalan, karena penundaan PON masih wacana, kecuali sudah ada keputusan dari presiden. Jika PON ditunda, kita juga sudah memikirkan agar Pelatda tetap berjalan,” ujar Abu Razak.
Perhatikan Protokol Cegah Covid-19
Sekretaris Umum KONI Aceh, M Nasir Syamaun SIP MPA mengatakan, dalam pelaksanaan Pelatda tetap memperhatikan protokol cegah Covid-19 yang diterbitkan Menpora RI terkait pembatasan secara ketat dalam penerapan physical distancing, sosial distancing atau jaga jarak dan hindari kerumunan.
“Karena itulah peresmian Pelatda hari ini kita lakukan dalam ruangan dan tidak menghadirkan atlet, karena kalau di luar dan menghadirkan atlet akan terjadi kerumunan,” jelasnya.
Nasir mengatakan, pelaksanaan program Pelatda Desentralisasi mematuhi dan mengikuti protokol pencegahan Covid-19 dalam masa tanggap darurat ini. Dalam menyikapi masa tanggap darurat Covid-19, sebelumnya sudah diterbitkan juga protokol untuk masyarakat olahraga dari Menteri Pemuda dan Olahraga, (Menpora) yang mengikuti protokol kesehatan cegah virus corona dari Menteri Kesehatan (Menkes) RI.
Merujuk protokol tersebut, katanya, pelaksanaan Pelatda desentralisasi diarahkan untuk menghentikan latihan bersama, namun wajib berlatih di rumah masing-masing. Karena itulah, sebutnya, KONI Aceh telah menyusun pola serta mekanisme yang tepat dan sesuai untuk pelaksanaan Pelatda Sentralisasi.
“Kita dalam pelaksanaaan Pelatda ini tetap bekerjasama dengan Pengprov masing-masing cabang olahraga,” katanya.
Latihan Dipantau Lewat Video
Ketua Pelatda PON, Drs Bachtiar Hasan MPd menyebutkan, kegiatan latihan atlet yang pantau melalui video, para atlet selama ini tetap semangat menjalani latihan mandiri di rumah masing-masing.
Para atlet meski latihan mandiri di rumah masing-masing, tetap sesuai dengan program serta menu latihan yang telah dibuat pelatih, serta selalu saling komunikasi dan konsultasi antara atlet, pelatih, pendamping, tim medis secara langsung maupun online video.
Dalam kegiatan latihan mandiri, para atlet tetap memperhatikan dan mengikuti penerapan physical distancing dan social distancing – jaga jarak serta menghindari kerumunan – dalam mencegah Covid-19.[red 01]