Ada seorang wanita dari Lampadang
Rumah dan kampungnya dibakar
Lalu ia menyingkir ke hutan rimba
Ketika remaja
Ia bukan gadis manja
Ringan tangannya
Bergunjing ia tak suka
Tak sombong ia
Tekun belajar agama
Langit bersih
Udara nyaman
Ketika itu
Tiba-tiba pasukan Belanda
Menyulut nyala
Membakar Mesjid Baiturrahman
Api marak tak tertahan
Wanita dari Lampadang itu
Keluar rumah buru-buru
Matanya merah
Menatap kobar api
Lalu menjerit
Wahai rakyat Aceh yang beriman
Lihat sendiri
Rumah suci
Mereka bakar dengan api
Nama Allah
Mereka cemarkan
Masikah kita
Mau jadi budak Belanda ?
Lalu
Semua orang
Keluar rumah
Pedang dan rencong
Dicabut dari sarong
Semua mereka berseru
Allahuakbar
Allahuakbar
Allahuakbar
Seketika pucuk rumput berdarah
Allahuakbar
Allahuakbar
Allahuakbar
Kolam-kolam berwarna merah
Allahuakbar
Allahuakbar
Allahuakbar
Langit berwarna merah
Allahuakbar
Allahuakbar
Allahuakbar
Orang Belanda
Kohler namanya
Jenderal pangkatnya
Tewas saat itu juga
Wanita dari Lampadang
Menyapu keringat di keningnya
Perlahan tersenyum ia
Melihat Belanda mundur
Surut bertempur
Jakarta, 1985
Catatan: L.K.Ara, memiliki nama asli Lisik Keti Ara. Lahir di Takengon, Aceh, 12 November 1937. Pernah menjadi redaktur budaya Harian Mimbar Umum (Medan), Pegawai Sekretariat Negara, terakhir bekerja di Balai Puataka hingga pensiun (1963-1985). Bersama K. Usman, Rusman Setiasumarga dan M. Taslim Ali, mendirikan Teater Balai Pustaka (1967). Memperkenalkan penyair Tradisional Gayo, To’et, mentas di kota-kota besar Indonesia. Menulis puisi, cerita anak-anak dan artikel seni dan sastra. Dipublikasikan di Koran dan majalah di Indonesia, Malaysia dan Brunai.
Banyak karya yang telah diterbitkannya. Diantranya karya yang sudah terbit antara lain: Angin Laut Tawar (Balai Pustaka, 1969), Namaku Bunga (Balai Pustaka, 1980), Kur Lak Lak (Balai Pustaka, 1982), Pohon Pohon Sahabat Kita (Balai Pustaka, 1984) Catatan Pada Daun (BP, 1986), Langit Senja Negeri Timah (YN 2004), Pangkal Pinang Berpantun (ed. DKKP, YN, 2004), Pantun Melayu Bangka Selatan (ed. YN, 2004), Pucuk Pauh (ed YN 2004) Syair Tsunami (Balai Pustaka 2006), Puisi Didong Gayo (Balai Pustaka 2006), Tanoh Gayo Dalam Puisi ( YMA, 2006), Kemilau Bener Meriah (YMA, 2006), Ekspressi Puitis Aceh Menghadapi Musibah (BRR 2006), Sastra Aceh (Pena, 2008), Antologi Syair Gayo (Pena, 2008), Ensiklopedi Aceh I (ed YMAJ, 2008), Malim Dewa dan Cerita Lainnya (ed. YMAJ, 2009), Ensiklopedi Aceh II (ed. YMAJ, 2009).
Puisinya dapat juga ditemukan dalam: Tonggak, (1995), Horison Sastra Indonesia 1 (2002), dan Sajadah Kata (Syaamil, 2003).
LK Ara banyak mengikuti kegiatan sastra, seperti Mengikuti Kongres Bahasa Melayu Dunia, Kuala Lumpur (1995), Pertemuan Sastrawan Nusantara IX di Kayutanam, Sumatera Barat (1997), Pertemuan Dunia Melayu Dunia Islam, Pangkalpinang, Bangka (2003), Pertemuan Dunia Melayu Islam, Malaka, Malaysia (2004).Mengikuti Festival Kesenian Nasional (Sastra Nusantara) di Mataram NTB (2007), Kongres Bahasa Indonesia di Jakarta (2008), Seminar Perpustakaan di Bandung (2009).
Redaksi menerima karya sastra dari pembaca, berupa puisi, syair, cerpen, cermin, lukisan dan lainnya. Kirim ke alamat email: iranda_novandi@yahoo.com. Lampirkan foto diri dan biodata singkat.[halaman7.com]