halaman7.com – Banda Aceh: SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) bekerjasama dengan PWI Aceh menggelar Lomba Karya Tulis Jurnalistik (LKTJ) 2021 dengan total hadiah Rp50 Juta.
Wakil Ketua PWI Aceh Iranda Novandi mengatakan, lomba ini diperuntukan bagi wartawan yang ada di Aceh. LKTJ ini mengambil dua tema lomba, yakni “Tata Kelola Industri Hulu Migas dan Tantangan Kedepan” dan “Kearifan Lokal dan Relasinya dengan Industri Hulu Migas”.
“Masing-masing tema memperebutkan hadiah total Rp25 Juta,” ujar Iranda, Senin 18 Oktober 2021.
Adapun syarat lomba, yakni:
- Peserta wartawan aktif pada media berbadan hukum Indonesia
- Tulisan yang dilombakan harus dimuat di media, baik cetak maupun online
- Tanggal pemuatan (publikasi) sejak 17 Oktober 2021 hingga 10 Nopember 2021.
- Peserta wajib mengirimkan link tulisan (artikel/feature) ke email PWI Aceh dengan alamat pwi_aceh@yahoo.com
- Lampirkan fotocopy KTP, Kartu Pers (media) dan Kartu organisasi kewartawanan konstituen Dewan Pers dan ID Card kompeten BILA sudah ikut dan lulus Uji Kompetensi Wartawan (UKW)
- Panjang tulisan minimal 3.000 karakter tanpa spasi
- Tulisan tidak mengandukung unsur SARA dan Kebencian
- Peserta wajib follow akun Instagram SKK Migas Sumbagut
Sosialisasi Hulu Migas
Sebelumnya, SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Aceh dan PWI Aceh menggelar sosialisasi kegiatan Hulu Migas dan Lomba Karya Tulis Jurnalistik (LKTJ) 2021, Minggu 17 Oktober 2021.
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya SKK Migas dan KKKS untuk terus memberikan informasi terbaru tentang perkembangan industri hulu migas khususnya di Aceh kepada wartawan. Hal ini mengingat besarnya peran wartawan dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Acara dibuka Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus dan dihadiri Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) Teuku Muhammad Faisal, Ketua PWI Aceh Tarmilin Usman, Field Manager PHE NSO Dirasani Thaib, Perwakilan PHR Zona 1, Premier Oil Andaman B.V., Mubadala Petroleum (Andaman 1) Ltd.
Kegiatan ini juga menghadirkan Pembicara Mantan Wakil Menteri ESDM Prof Rudi Rubiandini RS. dan Teuku Kemal Fasya, Antropolog Universitas Malikussaleh.
Ketua PWI Aceh Tarmilin Usman berterima kasih dan mengapresiasi SKK Migas bersama KKKS Wilayah Aceh atas inisiasi kegiatan ini. Ini sebagai bentuk perhatian serta kepedulian industri hulu migas kepada insan pers di Aceh.
Kepala BPMA Teuku Muhammad Faisal mengungkapkan dalam situasi pembatasan aktivitas sosial seperti sekarang, wartawan mempunyai peran yang sangat vital dalam memberikan informasi yang akurat.
Terutama di masa Pandemi Covid-19 ini, dimana informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya ikut merebak. Harapannya wartawan dapat terus meningkatkan keahlian serta wawasannya dalam berbagai sektor termasuk industri hulu migas.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus sebelum membuka kegiatan menyampaikan sosialisasi Kegiatan Hulu Migas dan LKTJ 2021 merupakan salah satu wujud sumbangsih SKK Migas dan KKKS Wilayah Aceh dalam mendukung dan memfasilitasi Wartawan. Dalam memahami kegiatan hulu migas sebagai bekal untuk membuat karya tulis.
Sosialisasi dan LKTJ ini juga merupakan bagian dari Pre-Forum yang direncanakan SKK Migas Sumbagut – KKKS Wilayah Sumbagut sebagai gerbang awal dan pembuka Forum besar yang direncanakan akan dilaksanakan pada 16-18 Nopember 2021 yang diberi nama Northern Sumatra Forum.
Ini bertujuan sebagai wadah untuk sharing antar KKKS Wilayah Sumbagut dalam meningkatkan hubungan dengan stakeholder guna kelancaran operasional industri hulu migas. Geliat kegiatan eksplorasi di provinsi Aceh terlihat dengan rencana pengeboran sumur oleh PHE NSO di bulan Nopember 2021 serta pengeboran eksplorasi deepwater oleh Premier Oil – Mubadala serta Repsol di pertengahan tahun 2022.
Dikatakan, SKK Migas – KKKS di Wilayah Aceh tidaklah berjalan sendiri melainkan membutuhkan bantuan dan dukungan dari wartawan dalam menyampaikan informasi yang benar kepada publik. Sehingga keberadaan media dalam kegiatan hulu migas mempunyai arti penting dalam memberikan pengertian secara luas kepada masyarakat. Tentang pentingnya kegiatan hulu migas.
Sementera itu, mantan Wakil Menteri ESDM RI Prof Rudi Rubiandini dalam paparannya mengusung tema “Tata Kelola Industri Hulu Migas dan Tantangan Kedepan”. Dijelaskan 4 topik terkait proses bisnis migas, tantangan migas nasional, industri migas di Sumbagut dan prospek migas dunia untuk mendatang.
“Tantangan migas nasional tidak terlepas dari isu nasional bisnis hulu migas, konsumsi energi Indonesua terhadap Dunia, produksi migas terhadap konsumsi migas nasional, persepsi yang salah tentang cost recovery dan Resource to Reserve to Production, Industri hulu migas terbukti telah menjadi faktor penting bagi pembangunan negara Republik Indonesia,” ujar Rudi.
Dalam pemaparan Materi Kearifan Lokal dan Relasinya dengan Industri Hulu Migas. Teuku Kemal Fasya menyampaikan industri hulu migas lebih ramah secara ekologi dan sosial karena tidak merusak kontur geografis.
Relasi antara perusahaan hulu migas dengan masyarakat akan menjadi relasi yang saling mendukung jika ada kesadaran dialog terus-menerus dan bertukar jiwa (imponderabilia).
“Peran pemerintah termasuk Pemerintah Kabupaten menjadi mitra strategis dalam mewujudkan model investasi migas yang akuntabel dan partisipatif,” kata Teuku Kemal Fasya.[andinova | red 01]
Respon (1)