halaman7.com – Banda Aceh: Sistem tanam pagar yang sudah dikembangkan di Brasil, telah mampu menghasilkan produksi kopi yang tinggi dalam sekali panen. Hal ini kiranya bisa dikembangkan di dataran tinggi Gayo yang menjadi ladang kopi terluas di asia.
Yusradi Usman al-Gayoni, Ketua Pusat Kajian Kebudayaan Gayo, Selasa 6 September 2022 mengatakan, sistem tanam pagar, ini perlu di dataran tinggi Gayo, karena masih rendahnya produktivitas kopi Gayo.
“Meski terluas di Asia. Kisaran 05-110 ribu hektar di seluruh Gayo, meliputi Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Gayo Lues, dan Bener Meriah, dan sudah mendunia, tapi produktivitas kopi Gayo masih sangat rendah,” ujar Yusradi.
Dengan pola tanam yang ada sekarang, lanjutnya, kurang lebih 1.100-2.000 batang kopi. Rata-rata produksi petani kopi Gayo 750 kg grean bean per hektar per tahun. Dengan pendapatan Rp35-Rp45 juta.
Sebagai perbandingan, jelas Yusradi, sistem tanam pagar di Brasil, 3.300-8.000 batang kopi per hektar, produksinya bisa sampai 3-5 ton per hektar per tahun. Produksinya jauh di atas kopi Gayo.
Pendapatan petani di sana (Brasil) juga berkali lipat dibandingkan petani kopi gayo. Padahal, tanah di Gayo jauh lebih subur dibandingkan Brazil. Ditambah, keunggulan lainnya yang dimiliki kopi Gayo. Namun, Brasil jauh di atas Gayo.
Melihat realita inilah, Pusat Kajian Kebudayaan Gayo menggelar bincang sistem tanam pagar. Ini merupakan salah satu ikhtiar mengenalkan pola tanam baru, untuk meningkatkan produktivitas kopi Gayo.
“Barangkali, ada pola tanam yang lain yang bisa meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani kopi Gayo, InsyaAllah akan kita bahas juga dalam sesi terpisah,” ujarnya.
Dari seluruh pola tanam dan upaya peningkatan produktivitas yang ada tadi, ke depannya, petani kopi Gayo tinggal memilih model yang terbaik. Sesuai karakteristik kebun mereka. Pada akhirnya, diharapkan bisa meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat.
“Lebih jauh lagi, bisa meningkatan pendapatan asli daerah (PAD) di Gayo yang memang bersumber utama dari kopi,” tegasnya,
Bincang Kopi “Sistem Tanam Pagar”, sambung Yusradi, akan digelar pada Rabu, 7 September 2022, mulai pukul 19.30-21.00 WIB, melalui zoom meeting. Narasumbenya, Armiyadi, seorang petani kopi, owner ASA coffee sekaligus eksportir kopi Gayo.
Armiyadi sendiri sudah mengembangkan model sistem tanam pagar di kebun kopi miliknya seluas 2 hektar di kawasan Atu Gajah Reje Guru, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah.
Kegiatan bincang kopi bisa diikuti melalui tautan zoom meeting https://us02web.zoom.us/j/88041337912?pwd=c0ZGZHMxTkFrQXkzTktMQWg1dm9NUT09, meeting ID: 880 4133 7912, dan passcode: 679921.[andinova | red 01]