Catatan: Iranda Novandi
DANAU Laut Tawar atau bagi masyarakat Aceh Tengah lebih lazim menyebut nama Lut Tawar. Secara harfiah artinya Laut Tawar. Memang danau tektonik terbesar di Aceh ini memang airnya tawar.
Danau yang terletak diketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini, memang menjadi daya tarik wisata di dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah. Setiap hari, ada saja yang datang berwisata ke daerah ini.
Bukan saja masyarakat lokal (Aceh Tengah dan Bener Meriah), sejumlah wisatawan nusantara dari berbagai Aceh juga kerab berkunjung ke daerah ini, terutama saat liburan sekolah seperti sekarang ini.
Banyak warga berwisata sambil keliling danau ini, sambil menikmati kopi arabika kas Gayo, masyarakat bisa menikmati pemandangan yang indah di bibir danau. Puluhan café dan warung tersedia di sekeliling danau ini.
Bukan saja itu, masyarakat pendatang atau wisatawan bisa juga menikmati sensasi pagi dan sore hari di bibir danau, dengan menginap disejumlah hotel, villa, home stay bahkan tenda di pinggir danau.
Viewnya sudah pasti danau laut tawar dengan berbagai pesonanya. Mulai dari pagi hari saat awan menutup permukaan danau yang begitu eksotik. Para nelayan tradisional yang mencari ikan dan berbagai panorama yang terjadi begitu indah, karena penomena alam yang selalu berubah dan menghadirkan sensasional yang menakjubkan, dari maha karya Sang Pencipta.
Meskipun bukan hal yang baru, saat ini wisatawan makin dimanjakan, bagaimana menikmati wisata di Lut Tawar ini. Para wisatawan bisa menikmati keindahan Lut Tawar hingga ke tengah danau. Caranya, dengan menaiki kapal/boat yang disediakan para pengelola wisata di daerah berhawa sejuk itu.
Menikmati wisata hingga ke tengah danau penghasil ikan pandemik, ‘depik’ yang menjadi ikon kabupaten yang beribu kota Takengon tersebut. Kapal motor ini, setiap hari melayani para wisatawan yang ingin berwisata ke tengah danau.
Kapal motor ini, bermarkas di kawasan Mendale. Cukup merogoh kantong Rp25.000 per orang, kita bisa berwisata ke tengah laut. Rutenya memang tak terlalu jauh, hanya sampai ke kawasan Bebuli jika di daratan pinggiran danau.
“Kapal ini sudah berlayar dalam dua tahun terakhir,” ujar Harry, Nahkoda kapal wisata tersebut saat halaman7.com mencoba menjajal sensasi di atas kapan tersebut.
Bukan saja, menikmati wisata alam di danau lut tawar. Bagi yang beriwisata ingin menikmati makan-makan di atas kapal tersebut, oleh pihak pengelola juga mengijikankannya. Ini bagian servis yang diberikan bagi wisatawan.
Para wisatawan bisa membawa bekal dari darat, karena pihak kapal tidak menyediakan makan berat di dalam kapal. Namun, bagi wisatawan akan disediakan space dengan menggelar tikar atau hambal jika ingin makan-makan bersama keluarga.
Jadwal kapal ini akan berlayar ke tengah danau juga tak ada waktu yang ditetapkan, menurut Herry, jika ada sekitar 10 orang saja, kapal akan berlayar. Karena sifatnya ini layanan wisata, bukan kapal komersil penyeberangan atau pulau.
“Kita mencoba memberikan layanan terbaik bagi setiap wisatawan,” ujar Harry yang telah dua tahun menjadi nahkoda kapal wisata tersebut.
Menikmati ke indahan alam di Danau Lut Tawar ini, bukan hanya milikinya anak-anak muda. Bagi emak-emak paruh baya juga sangat menikmati wisata alam Danau Lut Tawar ini. Buktinya, emak-emak genk daster, alumni 93 SMAN Pegasing, Aceh Tengah juga menyempatkan diri berliburan kesana.
“Nikmat Tuhan mana lagi yang kau ingkari,” ujar Muspira (50 tahun), emak-emak dari Sagi Indah, Kecamatan Angkup, Aceh Tengah, saat menikmati liburan bersama-sama teman-teman alumni putih abu-abu, di akhir pekan.
Flora dan Fauna
Danau yang memiliki luas 70 kilometer persegi dengan kedalaman 80 meter tersebut, memiliki aneka flora dan fauna yang terternilai. Untuk Flora, setidaknya ada 46 jenis plankton dari 11 kelas yang bersemayam di danau ini.
Untuk fauna, setidaknya ada tiga jenis 3 jenis moluska, 37 jenis ikan dan 49 jenis serangga yang hidup di dasar Lut Tawar. Selain itu, ada sejumlah hewan yang hidup di sekitar Danau Lut Tawar. Tercatat ada 20 spesies yang hidup di sekitar danau, ada diantara hewan tersebut, merupakan hewan langka dan dilindungi.
Bagaimana, anda tertarik bukan untuk bisa merasakan sensasi berwisata dengan menggunakan kapal wisata ini. Luangkan waktu libur anda bersama keluarga, rekan se kantor atau komunitas, untuk berlibur disana.
Ada satu yang perlu diingat, jika berwisata dengan menggunakan kapal/boat wisata di danau Lut Tawar, janganlah buang sampah sembarangan. Karena, bagaimanapun, kita harus menjaga ke asrian danau tersebut.
Allah SWT yang menciptakan, kita yang menjaga dan merawatnya bersama-sama.[]
Respon (1)