halaman7.com – Banda Aceh: Tampil penuh percaya diri dan impresif, Ocha menjadi bintang lapangan dalam final Media Badminton Super Series (MBSS) V. Bermain tanpa beban, Ocha tampil sangat menghibur.
Ditopang pasangannya yang memiliki daya gedor tinggi dan skill yang mumpuni. Pasangan Ocha/Safriadi akhirnya menjungkir balikan semua prediksi. Dengan tampil sebagai jawara ganda putra MBSS V di Auditorium RRI Banda Aceh, Minggu 19 Maret 2023, malam.
Pasangan Ocha/Safriadi ini, tampil penuh determinasi untuk memupus harapan Saifullah/Ison. Meski di atas kertas, pasangan Saiful/Ison di prediksi jauh lebih unggul dari pasangan Ocha/Ison.
Tampil kocak. Liukan Ocha, lelaki kepala plontos ini, memaksa Ison berualang kali mengepel lapangan. Meskipun jatuh bangun, Saiful/Ison tak mampu memupus pesona Ocha/Safriadi di lapangan dan berhak meraih juara 1 dan mengondo tropi dan kepala kambing ganda putra usia 40 plus.
“Benar benar laga yang menghibur dan sangat sportif. Kami puas dengan sajian laga yang sangat berimbang serta berlangsung dalam balutan kekeluargaan yang kental,” kata CEO Acehherald.com, M Nasir Yusuf yang ikut menyaksikan laga final kedua katagori itu.
Sementara di kelompok umur minus 40, pasangan Dedi Cocker/Deden mengubur harapan Dedi Heriansyah/Syawal. Final, – 40 ini, merupakan ulangan di penyisihan grup sebelumnya.
Meski sedikit monoton, partai final usia – 40 ini tak kalah menarik dengan partai antar senior. Pasangan muda dengan tenaga penuh ini mampu menyajikan partai final yang menghibur.
Laga kedua pasangan mamu menyajikan reli point sepanjang laga itu. Hingga penentuan juara ditentukan lewat rubber set. Dedi Coker dan Deden yang tampil lebih menggigit, akhirnya menyabet tropi untuk katagori 40 tahun ke bawah.
MBSS V yang dihelat PB PENA ini, memang penuh dengan kejutan. Dengan aura pertadingan yang menegangkan dan rada panas. Namun semua bisa berjalan mulus dalam suasana kekeluargaan yang erat.
Partai Final MBSS V ini juga mengundang daya tarik tersendiri. Sehingga, mantan Pandam Iskandar Muda Mayjen (Purn) T Hafil Fuddin ikut dating dan menyaksikan partai final.
“Ajang ini sangat baik untuk menjaga kekompakan dan kebugaran adik adik pekerja media, di tengah tantangan tugas yang makin berat. Selamat untuk yang sukses meraih juara, dan teruslah berlatih kepada yang belum beruntung,” tandas Hafil saat didapuk untuk memberikan hadiah utama kepada pasangan 40 tahun ke atas.
Jenderal Hafil terlihat sangat menikmati partai final ini. Hingga rela menjelang dini hari masih di lapangan.
Kepada para peserta Hafil mengatakan, sebagai Ketua PB Ferkushi Indonesia, ia paham betul pentingnya olah raga.
“Saya bangga dengan rekan-rekan media yang selama ini dihadapkan dalam kesibukan pemberitaan. Ternyata juga mampu dan bisa dalam kompitisi semacam ini,” tutupnya.
Pembina PB PENA, Nurdinsyam member apresiai seluruh peserta yang benar benar total dalam berlaga di lapangan. Namun tetap menjaga ukhuwah sesama insan media.
“Di lapangan boleh berdarah darah. Namun di luar lapangan kita adalah saudara melebihi saudara sekandung sekalipun,” kata Nurdinsyam yang akrab disapa Desk.
Desk berpesan, kompetisi ini hanyalah ajang silaturrahmi bagi sesama wartawan. Selain itu, dalam kompetisi ini ada tradisi yang unik, yakni selain mendapatkan hadiah dan tropi bagi juara pemenang juara juga akan disuguhi 1 porsi masakan khas kepala kambing.
“Inilah uniknya kita. Tak ada yang melebihi kegembiraan apapun, ketika kita mencicipi kuah beulangong serta sanga jawara yang kebagian masakan kepala kambing,” tandas Nurdinsyam.
Atas nama Keluarga Besar PB PENA, Nurdinsyam juga berterimakasih kepada sponsor yang dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, Pemkot Banda Aceh dan Perumda Tirta Daroy yang telah ikut membantu kegiatan itu.
Sementara Kepsta LPP RRI Banda Aceh, Budi H dalam kesempatan itu juga memberi ucapan selamat kepada para juara.
“Kami juga menyatakan terimakasih kepada teman teman media yang telah mempercayakan lokasi bertanding di LPP RRI Banda Aceh. Semoga kemitraan kita akan terus terjalin dengan saling mendukung dan menyemangati,” tutur Budi H.
Ketua PB PENA, Iranda Novandi menyatakan, MBSS V ini, merupakan turnamen bulutangkis tertua di Aceh. Digelar secara kontinyu. Lagi pula, atlet-atlet bulutangkis binaan PB PENA ini, menjadi atlet andalan PWI Aceh dalam ajang Porwanas di Malang, tahun lalu.
“Kita komit membina pebulutangkis wartawan,” pungkas Iranda.
Partai final ini juga disaksikan wartawan senior Aceh, Adnan NS dan Pimpinan Umum Harian Rakyat Aceh, Imran Joni dan puluhan wartawan dari Banda Aceh dan Aceh Besar.[andinova | red 01]