halaman7.com – Banda Aceh: Polresta Banda Aceh menetapkan enam orang tersangka dalam kasus penganiayaan RD (50 tahun) hingga meninggal dunia, beberapa hari lalu.
Korban penganiyaan yang merupakan salah satu warga Meunasah Kulam, Aceh Besar, dianiaya, dengan tuduhan melakukan khalwat di Gampong Tibang, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh.
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli melalui Kasat Reskrim, Kompol Fadillah Aditiya Pratama mengatakan, berdasarkan keterangan dari 12 orang saksi, polisi akhirnya menetapkan 6 orang tersangka.
“Dari keterangan para saksi dan bukti di lokasi kejadian, kami telah menetapkan enam tersangka atas kematian RD warga Meunasah Kulam,” ujar Kompol Fadillah Aditiya Pratama, Sabtu 28 Desember 2024.
Para tersangka tersebut, SZ (62 tahun), HW (47 tahun), RP (26 tahun ), MR (31 tahun), FSP (19 tahun) dan AS (19). Mereka semuanya berdomisili di Banda Aceh.
Penetapan tersangka setelah dilakukan pendalaman pemeriksaan sesuai dengan laporan keluarga korban terhadap kejadian yang menyebabkan meninggalnya RD. Hal ini juga dikuatkan keterangan dari pemeriksaan para saksi dan keterangan dari para tersangka, tambahnya.
Kasat Reskrim mengatakan, makam RD telah dilakukan pembongkaran (ekshumasi) di pemakaman Gampong Beurandeh, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Selasa 19 Nopember 2024, siang.
Kegiatan dilakukan dokter forensik Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) dan didampingi Unit Identifikasi (Inafis) Polresta Banda Aceh.
Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh, Kompol Fadillah Aditya Pratama mengatakan, ekshumasi dilakukan dengan cara proses penggalian (pembongkaran) jenazah yang telah dikubur, kemudian dilakukan autopsi dalam rangka kepentingan penyidikan.
“Tujuannya untuk mengungkap penyebab kematian, menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, karena penyidik perlu melengkapi alat bukti guna menetapkan tersangka,” kata Kompol Fadillah.[ril | red 01]
