halaman7.com – Sabang: Pemerintah Kota (Pemko) Sabang terus berupaya meningkatkan cakupan sanitasi layak dan aman. Untuk itu, Pokja sanitasi bekerja sama dengan yayasan Aceh hijau (yahijau) dan Unicef mencoba mengembangkan sebuah program.
Ini ditujukan udalam rangka penguatan lingkungan pendukung untuk peningkatan sektor air, sanitasi dan higine (wash) di Kota Sabang.
Menindaklanjuti hal itu, Bappeda Kota Sabang mengadakan rapat koordinasi orientasi sanitasi aman untuk mendukung peningkatan cakupan sanitasi layak dan aman 2022, dengan pihak-pihak terkait, di Aula Bappeda Kota Sabang, Kamis 7 Juli 2022.
Tenaga Ahli sanitasi aman Yayasan Aceh Hijau, Mirza Muhammad mengatakan, tahun ini kegiatan sanitasi aman, memperkenalkan sanitai aman, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan, dan surve langsung ke masyarakat.
Lalu, menyediakan bahan untuk sanitarian melakukan penyuluhan, promosi kesehatan di 11 Gampong (desa) di Kota Sabang. Sehingga kedepannya bukan hanya layak, tetapi harus aman.
Sekretaris Bappeda Kota Sabang Ismail mengatakan, saat ini Sabang telah memiliki instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT). Tetapi IPLT ini belum berfungsi, karena kendala teknis saat pembangunan awal.
“Ini artinya pembuangan limbah cair/lumpur tinja ke tempat terbuka misalnya ke tanah, laut dan lainnya atau tidak mengosongkan tanki septik dari jamban rumah tangga masih banyak dilakukan,” ujarnya.
Hal ini tidak hanya akan menyebabkan pencemaran lingkungan dengan mengurangi kualitas air tanah. Tetapi juga dapat memicu penyebaran penyakit lingkungan yang berdampak pada tingginya angka stunting dan kematian anak yang disebabkan diare.
Saat ini capaian penyediaan akses ke sanitasi layak kota sabang sudah sebesar 99,20 persen. Adapun capaian sanitasi aman baru mencapai 3 persen.
Capaian akses ke sanitasi layak yang sudah sangat baik, yang hanya menyisakan kesenjangan sebesar 0.80%. Namun untuk sanitasi aman, pencapaian target kota sabang masih sangat kecil.
“Pemko Sabang telah menargetkan 85 Persen masyarakat Kota Sabang memiliki akses ke sanitasi layak yang di dalamnya termasuk 15 persen akses ke sanitasi aman pada 2024,” ujarnya.[M Munthe]
