
halaman7.com – Banda Aceh: Sebanyak 1.200 jemaah umrah Aceh yan sudah berangkat dan sampai ke Arab Saudi terpaksa dipulangkan kembali ke tanah air. Hal ini dampak dari larangan jemaah umrah untuk masuk ke Arab Saudi yang diberlakukan pemerintah kerajaan tersebut.
Untuk itu, Kesatuan Travel Umrah/Haji Aceh (Katuha), yang membawahi 15 trevel telah berkoordinasi dengan maskapai penerbangan akan melakukan penjemputan sebanyak 1.200 jemaah umrah asal Aceh itu.
Wakil Ketua Kesatuan Travel Umrah/Haji Aceh (Katuha), Dr Ricky Alfanda mengatakan, direncanakan, ke 1.200 jemaah itu akan dijemput dalam tiga tahap, yakni pada tanggal 3, 4 dan 6 Maret 2020 ini.
Nantinya, maskapai penerbangan ini akan menjemput ke Arab Saudi tanpa membawa penumpang dari Aceh dan pulangnya mereka akan membawa kembali jemaah umrah Aceh Aceh yang sudah berada di Arab Saudi.
“Ini konsekuensi, maskapai nantinya dari Aceh hanya terbang kosong (tanpa penumpang) dan pulang akan membawa jemaah umrah asal Aceh itu,” jelas Ricky yang juga Direktur PT Belangi Wisata Islami.
Baca Juga: Dampak Larangan Umrah, Nasib 5.000 Calon Jemaah Aceh Belum Jelas
Ricky juga berpesan bagi jemaah umrah yang telah dijadwalkan untuk berangkat umrah untuk bisa berkoordinasi dengan travel masing-masing, agar tidak muncul persoalan baru dari dampak penolakan Pemerintah Arab Saudi bagi jemaah umrah ini. Koordinasi ini bisa dengan melakukan reschedule atau refund (pengembalian uang).
Meskipun sebenranya untuk bisa dilakukan pengembalian uang ini sangat sulit, karena pihak trevel biasanya sudah membayar biaya umrah tersebut kepada maskapai dan sudah dipergunakan untuk keperluan jemaah lainnya dari pihak trevel yang menyediakan fasilitas bagi calon jemaah umrah.
“Silahkan koordasi yang baik dengan pihak trevel, sehingga tidak ada yang dirugikan, sebab pembatalan keberangkatan ini, bukan karena masalah trevel, tapi memang keputusan atau kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi,” ujar Ricky.[red 01]