halaman7.com – Banda Aceh: Kabar bergantinya Pj Gubernur Aceh yang saat ini dijabat Achmad Marzuki makin santer dibicarakan. Kabar akan ditunjuknya Sekda Aceh, Bustami Hamzah sebagai gantinya juga makin mengelinding.
Soal pergantian Pj Gubernur Aceh ini, makin mengelinding setelah Kemendagri menyurati DPRA untuk mengusulkan 3 nama lagi sebagai Pj Gubernur yang akan habis masa jabatanya pada bulan Juli ini.
Tapi dari hasil Rapat Badan Musyawarah (Banmus) DPRA, telah bersepakat untuk mengusulkan satu nama pengganti Pj Gubernur Aceh, yakni Bustami Hamzah.
Mantan aktivis GAM di Denmark, Tarmizi Age mengharapkan, jika benar ada pergantian Pj Gubernur ini, maka DPRA (Dewan Perwakilan Rakyat Aceh) tidak lagu melakukan manuver-manuver politik “Galak Galak Kutak Sigoe“.
“Yang rugi adalah rakyat Aceh,” ujar Tarmizi yang akrab disapa Almukaram, Sabtu 10 Juni 2023.
Menurut Tarmizi, meksipun pemimpin Aceh itu untuk sementara. DPRA harus mempertimbangkan secara bijak dan memiliki kriteria fisible dan visioner. Agar masalah Aceh berubah.
Sebut saja predikat Aceh sebagai provinsi termiskin nomor 5 dan koruptif. Digarapkan dengan hadir Pj Gubernur baru maka publik dapat terobati.
Jangan gegara salah pilih pemimpin. Akhirnya berulang lagi seperti pepatah “Aceh jatuh dilobang yang sama”.
Harus diingat, kemiskinan di Aceh belum dapat diselesaikan. Inilah dasar masalah di Aceh yang sudah menua dan turun temurun.
“Sekali lagi mungkinkah atau sudah tepatkah sosok Bustami Hamzah sebagai Pj Gubernur Aceh,” tanya Tarmizi.
Dikatakan, harapan rakyat Aceh keluar dari garis kemiskinan dapat terwujud.
“Kita juga berharap, semoga Presiden dapat melihat sosok yang tepat untuk ditempatkan sebagai Pj Gubernur,” ujar Tarmizi.
Sebaiknya, usul Tarmizi, nama-nama yang telah pernah muncul. Seperti T Iskandar, Indra Iskandar dan Safrizal dimasukkan dalam usulan kembali.
“Saya kira tiga nama ini merupakan putra-putra terbaik Aceh,” tutup Tarmizi Age.[ril | red 01]
