Dampak Kemarau, Cipawon Krisis Air Bersih

Warga antri air berish akibat kemarau panjang di Cipawon.[FOTO: h7 - Aji]

halaman7.com Purbalingga: Dampak kemarau panjang kini sudah terasa sekali dalam kurun seminggu terakhir di wilayah Cipawon, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Akibatnya, dalam seminggu terakhir, pemuda Karang Taruna, santri Pondok Pesantren dan petani bergotong royong menyediakan air bersih bagi warga desa dan sekitar.

Menurut Kang Maman dari RW 02, air bersih diambil dari tiga sumber mata air. Ada dari Stefa Gatden Tuk Sewu, Jabal Putat, dari sumur wakaf dan bahkan warga terpaksa cari air ke sungai untuk mengairi kolam dan sawah.

Kondisi kekeringan ini, sangat meresahkan warga. Dimana, pada Senin 16 Oktober 2023, warga  tampak rela antri air bersih yang di datangkan dari desa sebelah.

“Ini untuk masak dan air minum. Banyu enak ada,” kata Maman didampingi Syarifudin.

Sementara warga pondok pesantren sudah roan selama tiga hari terakhir. Memang ada juga kiriman air bersih dari partai, tapi untuk sarana pondok. Sebagian diambilkan juga bagi warga santri di Kecamatan Rakit Banjarnegara yang juga ada yang kekurangan air untuk mandi dan mencuci.

“Untuk pengairan sawah dan kolam dicoba dengan pompa air,” kata Amirul Mukminin.

Mengenai biaya penyediaan air bersih, warga bergotong royong agar semua dapat kebagian dan harus sabar mengantri sampai air bersih datang.[Aji Setiawan | red 01]

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *