halaman7.com – Aceh Tengah: Pascakebakaran hebat yang menghanguskan 10 rumah dan lima rumah berdampak harus dirusak paksa di Kampung Tebuk, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah pada, Kamis 1 Agustus 2024 lalu. Sebanyak 29 orang jiwa korban memilih mengungsi ke tetangga atau sanak famili terdekat.
Walau ada tenda darurat yang dibangun BPBD dan Dinas Sosial melalui Tagana setempat di lokasi kejadian. Korban tetap memilih menginap di rumah warga terdekat.
Kondisi cuaca yang kurang bersahabat, terkadang hujan deras disertai angin kencang dan bisa tiba-tiba panas, memaksa korban rumah terbakar memilih nginap di tempat tetangga. Selain itu untuk memudahkan mengais mencari sisa-sisa barang yang masih bisa diselamatkan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tengah, Andalika membenarkan para korban memilih mengungsi ke rumah famili dan tetangga.
“Kalau di lokasi kita sudah mendirikan tenda pengungsian. Namun, para korban lebih memilih mengungsi di rumah kerabat baik saudara atau tetangga kampung tersebut,” kata Andalika, Jumat, 2 Agustus 2024.
Kebutuhan sembako selama masa panik sudah terpenuhi baik dari bantuan masyarakat, organisasi dan pemerintah daerah. Yang masih sangat dibutuhkan seperti, pakaian, kasur dan perlengkapan lainnya.
Andalika ucapan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh masyarakat.
Sebelumnya, Reje (Kepala Kampung) Kampung Tebuk, Sarjan mengucapkan terima kasih atas bantuan diberikan, termasuk bantuan dari anggota DPD Republik Indonesia asal daerah pemilihan Aceh, beberapa bacalon Bupati Aceh Tengah ormas, pelajar dan lainnya.
Menurut Sarjan, warganya sangat membutuhkan bantuan material untuk membangun rumah kembali. Agar mereka bisa kembali beraktivitas seperti biasa.[Julihan Darussalam | red 01]