halaman7.com – Sabang: Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) dan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) mempererat kerja sama dengan menggelar pertemuan strategis.
Selain sebagai ajang silaturahmi, pertemuan ini juga membahas keberlanjutan Memorandum of Understanding (MoU) yang telah berakhir pada 2024.
Salah satu agenda utama dalam diskusi ini adalah menjadikan Pelabuhan Sabang sebagai pusat logistik atau Supply Base Management untuk mendukung operasional industri minyak dan gas bumi (Migas) di perairan lepas pantai Sabang.
Langkah ini diyakini akan meningkatkan efisiensi rantai pasok serta memperkuat peran Sabang sebagai shorebase utama bagi industri energi di Aceh.
Pertemuan ini yang berlangsung di kantor BPMA di Banda Aceh, Jumat 7 Maret 2025, dihadiri Kepala BPKS, Iskandar Zulkarnaen; Wakil Kepala BPKS, Abdul Manan; Kepala UMP, Zulkarnaini; Kepala Perwakilan BPKS Banda Aceh, Qamaruzaman Haqny, serta Kepala Bagian Humas, Asmara Diah Saputra. Sementara dari BPMA, hadir Kepala BPMA, Nasri Djalan dan Wakil Kepala BPMA, Nizar Saputra serta Ahyar dari Humas.
Dalam kesempatan ini, Kepala BPMA Nasri Djalan menegaskan dukungannya terhadap rencana pengembangan Pelabuhan Sabang sebagai shorebase.
“Kami melihat potensi besar Sabang dalam mendukung industri migas. Ke depan, kami akan mendorong agar Sabang menjadi pusat logistik yang strategis dan berdaya saing tinggi,” ujarnya.
Kepala BPKS, Iskandar Zulkarnaen menegaskan kesiapan BPKS dalam mendukung transformasi ini untuk masa depan Aceh yang gemiliang, serta optimis menjadikan kedua lembaga ini menjadi lokomotif Ekonomi Aceh dan Nasional.
“Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan infrastruktur serta fasilitas pendukung di Pelabuhan Sabang agar memenuhi standar industri migas. Kolaborasi ini bukan hanya menguntungkan sektor energi, tetapi juga akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Sabang dan Aceh secara keseluruhan,” katanya.
Dengan adanya sinergi antara BPKS dan BPMA, Sabang diharapkan dapat berkembang menjadi hub logistik energi yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Terlebih, potensi besar di Blok Andaman, yang terletak di perairan Aceh, semakin memperkuat urgensi pengembangan fasilitas logistik di Sabang. Blok Andaman diyakini menyimpan cadangan gas bumi yang signifikan dan tengah menjadi fokus eksplorasi beberapa perusahaan migas berskala global.
Dengan semakin intensifnya aktivitas eksplorasi dan eksploitasi di kawasan ini, kehadiran shorebase yang efisien dan modern di Sabang akan menjadi faktor krusial dalam mendukung industri migas serta menarik lebih banyak investasi ke Aceh.
“BPKS dan BPMA akan terus bersinergi untuk merealisasikan rencana ini serta memastikan kerja sama yang terjalin mampu memberikan manfaat nyata bagi semua pihak,” harap Zulkarnaen.[ril | M Munthe]