ACT Hanya Misi Kemenusiaan, Tidak Masuk Konflik

halaman7.com – Jakarta: Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus berupaya mengantarkan amanah kepedulian bagi jutaan saudara yang mengalami kesusahan, baik yang disebabkan oleh bencana alam, bencana sosial, maupun krisis kemanusiaan.

Sebagai lembaga kemanusiaan global, dalam mengimplementasikan bantuan baik dalam maupun luar negeri, ACT selalu berkoordinasi dengan organisasi resmi. Hal ini bertujuan untuk membangun kolaborasi dalam mencari jalan keluar suatu permasalahan di bidang kemanusiaan.

Syuhelmaidi Syukur, Dewan Pembina ACT mengatakan, selama ini prinsip ACT sebagai lembaga kemanusiaan selalu independen di manapun ACT mengimplementasikan program. Misalnya, membantu Rohingya, tetapi tidak terlibat dalam konflik politik.

“Tidak terlibat dalam ranah konflik internal negara. Termasuk juga ketika kami melakukan implementasi di India. Prinsip kami adalah membantu kemanusiaan merupakan sebuah kewajiban,” ujarnya di Jakarta, Jumat 13 Maret 2020.

Dijelaskannya, banyak korban yang berjatuhan, sehingga ACT terpanggil memberikan bantuan secara langsung. Bantuan yang diberikan pun bersifat darurat, seperti bantuan santunan, pangan, rumah, kesehatan, dan pendidikan.

ACT dalam memberikan bantuan tidak memilah-milah. Hal ini karena kemanusiaan adalah wilayah yang netral, tidak terbatas SARA dan selalu bekerja sama dengan para mitra terpercaya.

Dikatakan, India menjadi ranah kemanusiaan yang sejatinya telah ACT pilih sejak dua tahun lalu yakni 2017 sebagai titik implementasi program kemanusiaan.

Sementara untuk respons terhadap konflik kemanusiaan Februari lalu ACT mendistribusikan bantuan berupa ratusan paket pangan. Masing-masing paket pangan terdiri dari 10 kilogram tepung gandum utuh, 5 kilogram beras, gula, minyak goreng, teh, garam, dan bumbu masak.

Kemudian, santunan kepada korban dan keluarga korban kerusuhan New Delhi. Selanjutnya, santunan kepada puluhan keluarga penerima adalah keluarga yang rumahnya hancur atau anggota keluarganya menjadi korban kerusuhan tersebut.

Baca Juga  1.000 Masker dari ACT untuk Masyarakat Miskin

“Salah satu penerima bantuan menceritakan, rumahnya hancur terbakar setelah diledakkan dengan tabung gas. Penerima bantuan lainnya adalah korban selamat yang saat ini menyintas bersama keluarganya dengan keadaan yang seadanya. Sebelum kerusuhan, ia memiliki usaha dikawasan  Shiv Vihar, Delhi,” lanjutnya.

Di antara penerima bantuan tunai memiliki kondisi seperti korban yang rumah hancur dan hangus, janda yang kehilangan anak, dan korban yang kehilangan tempat usaha dan mata pencaharian.

Hingga kini, ACT senantiasa melaporkan semua implementasi program melalui berbagai medium, seperti media sosial dan publikasi di media massa. Hal ini karena cakupan wilayah ACT, tidak hanya kasus-kasus konflik di beberapa negara, namun juga selalu membantu masyarakat yang terkena musibah bencana alam di berbagai negara lainnya seperti gempa di Nepal, kekeringan di Afrika, badai topan Bopha di Filipina, dan lainnya termasuk negara Indonesia sendiri.

Dari sisi laporan keuangan, ACT juga selalu mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 14 tahun berturut-turut sebagai bukti bahwa lembaga kemanusiaan yang kredibel.

“Kami menyadari, pekerjaan di ranah kemanusiaan tidaklah mudah. Banyak rintangan yang harus dihadapi. Tetapi kami meyakini, doa para donatur, harapan penerima manfaat, dan dukungan media menjadi semangat untuk terus bergerak maju dalam bingkai kemanusiaan,” ungkapnya.

Katanya, publik bisa memantau aktivitas kami melalui berbagai saluran komunikasi diantaranya news.act.id, ACT TV, kanal youtube Aksi Cepat Tanggap, serta media sosial resmi lembaga di instagram, twitter, maupun facebook.[ril | red 01]

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *