Ukir Sejarah, Aceh Tuan Rumah Kejuaraan Anggar Internasional

Sekda Aceh melakukan uji tanding tanda dimulainya Indonesia Open Fencing Championship.[FOTO: h7 - dok humas aceh]

halaman7.com – Banda Aceh: Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Aceh dipercaya menjadi tuan rumah kejuraan anggar internasional yang bertajuk Indonesia Open Fencing Championship.

Kejuaraan ini diikuti tujuh negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Kamboja, Thailand, Brunei Darussalam, Taiwan, dan Australia. Kejuaraan ini akan berlangsung hingga 5 Oktober 2025.

Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M Nasir SIP MPA, Jumat 3 Oktober 2025, membuka kejuaaan tersebut di Hall Anggar Aceh, Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.

Sekda Aceh menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan Pengurus Besar (PB) Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) kepada Aceh untuk menjadi tuan rumah pada tahun 2025 ini.

“Partisipasi para atlet anggar dari berbagai negara tentunya juga merupakan sebuah kebanggaan bagi Aceh khususnya, dan bagi PB IKASI pada umumnya,” kata M. Nasir yang juga Ketua Umum IKASI Aceh.

120 Atlet Ikut Serta

Pada kesempatan itu, M Nasir juga menyampaikan selama tujuh tahun terakhir, cabang olahraga anggar di Aceh terus melakukan pembenahan. Targetnya, meningkatkan prestasi anggar Aceh seperti yang diraih pada era 1960 hingga 1990-an.

“Kejayaan anggar Aceh saat itu tidak hanya di level nasional, tetapi juga di level internasional,” kata Sekda Aceh.

Dalam sejarah keolahragaan Aceh, anggar merupakan cabang olahraga yang pertama kali sukses menghantarkan atlet ke ajang Olimpiade, yaitu atas nama Alkindi pada Olimpiade Seoul, Korea Selatan 1988.

“Saat tsunami melanda Aceh 2004, banyak atlet anggar yang meninggal dunia. Kita benar-benar memulai dari nol,” kata M. Nasir.

Usaha berbenah mulai membuahkan hasil pada 2021, ketika PON XX digelar di Papua. Saat itu, atlet anggar berhasil meraih 1 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu. Kemudian pada PON XXI 2024 Aceh-Sumut, para atlet anggar Aceh sukses merebut gelar juara umum dengan capaian 4 emas, 3 perak, dan 2 perunggu.

Baca Juga  Posyandu Seuriget Layani Remaja Putri

Ditunjuknya Aceh sebagai tuan rumah Indonesia Open Fencing Championship 2025, kata Sekda Aceh, tidak hanya menjadi indikasi capaian kebangkitan prestasi anggar. Tetapi juga legitimasi Aceh siap menggelar kejuaraan baik di level nasional maupun internasional.

Sementara itu, Pembina PB IKASI, Tono Suratman, yang hadir langsung pada Opening Ceremony Indonesia Open Fencing Championship, menyampaikan dirinya selalu mengikuti perkembangan olahraga anggar di Aceh.

“Kita tentunya akan merasa bangga jika nanti para atlet dapat bersaing dan meraih prestasi di ajang SEA Games,” sebut Tono.[ril | red 01]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *