halaman7.com – Banda Aceh: Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan semua orang untuk melakukan tindakan pencegahan penyebaran Covid-19 dengan menggunakan masker.
Begitu juga Pemerintah Indonesia melalui Juru bicara pemerintah dalam penanganan penanggulangan Covid-19, Achmad Yurianto mendukung pernyataan WHO untuk mengunakan masker pada semua masyarakat bukan
hanya untuk yang sakit saja.
Mengingat antusiasme masyarakat kota Banda Aceh akan kebutuhan pengunaan masker dan hand sanitizer untuk mencegah penularan Covid-19 sangat tinggi, PSMTI Aceh dan Yayasan Hakka Aceh kembali membagikan masker dan hand sanitizer pada Selasa dan Rabu, 7-8 April 2020.
Pada aksi kali ini, menurut Ketua UmumPSMTI Aceh dan Yayasan Hakka Aceh, Aky pihaknya membagikan kurang lebih 3.800 buah masker dan 1.300 buah hand sanitizer dari total 15.000 buah masker dan 3.400 buah hand sanitizer kepada masyarakat umum yang tinggal di seputaran wilayah Peunayong, Banda Aceh.
“Pembagiannya langsung diterima warga. Pembagian masker dan hand sanitizernya harus tepat sasaran, yaitu dengan cara langsung dipakai,” ujar Aky di Banda Aceh, Kamis 9 April 2020.
Sementara itu, Herianto selaku koordinator relawan mengatakan, sebagai relawan juga harus memberikan edukasi kepada masyarakat secara langsung agar masyarakat sadar akan ancaman bahaya Covid-19 ini. Jangan hanya membagi-bagikan saja tapi tidak dipakai.
“Kita harus bantu pemerintah dalam memberikan sosialisasi langsung kepada masyarakt agar masker harus selalu di pakai,” kata Harianto selaku koordinator relawan dalam kegiatan pembagian masker dan hand sanitizer ini.
Direncanakan, pembagian akan dilanjutkan pada 11 April 2020. Di lokasi yang berbeda, supaya lebih banyak masyarakat memperoleh masker dan hand sanitizer.
Tidak hanya bagi-bagi masker dan hand sanitizer, PSMTI Aceh dan Yayasan Hakka Aceh juga memasang 11 unit wastafel sebagai bentuk partisipasi nyata dalam upaya meminimalisir penularan Covid-19 di tengah-tengah masyarakat kota Banda Aceh.
Kepada masyarakat yang belum mendapatkan masker dan hand sanitizer, Herianto meminta bersabar karena persediaan masker dan hand sanitizernya sudah habis. Kalau tidak ada halangan, mungkin 11 April 2020 sudah ada lagi.
Bagi masyarakat yang sudah mendapatkan masker, harap dipakai dan jangan mengambil lagi bila ada pembagian agar bisa diberikan kepada masyarakat yang belum mendapatkan.
“Kasian saudara kita masih banyak yang membutuhkan masker,” tambah Ketum PSMTI Aceh dan Hakka Aceh, Aky menimpali lagi.
Dikatakan, tingkat kesadaran masyarakat sudah mulai tinggi ditandai dengan banyaknya permintaan masker kepada para relawan. Bahkan sudah ada masyarakat yang “mengantri” untuk pembagian pada tahap selanjutnya.
Dikatakan, ada ibu-ibu menanyakan kepada relawan, kapan ada lagi pembagian masker selanjutnya, karena ketika si ibu datang, masker sudah habis.
Sedangkan si Ibu tidak sanggup membeli masker karena tingginya harga yang di jual di pasaran. Ini menandakan pentingnya pengunaan masker sudah mulai dirasakan masyarakat.
“Karena itu kami akan terus melakukan kegiatan sosial ini untuk membantu saudara-saudara kita agar terhindar dari Covid-19 ini. Rantai penyebaran Covid-19 harus kita hentikan bersama,” ujar Aky.
Dikatakan, dengan berakhirnya jam malam di kota Banda Aceh dan di bukanya kembali warung-warung kopi di Banda Aceh, masyarkat seolah mengangap virus ini telah berakhir. Ini anggapan yang salah dan keliru.
“Saya imbau agar masyarakat lebih baik di rumah saja, jangan berkumpul dulu,” ajak Pak Aky.[andinova | red 01]