Aceh  

Sapda DPD KNPI Aceh, Menuai Perotes Kalangan Mahasiswa dan Aktivis

halaman7.comTakengon: Kegiatan Sapda (Safari Pengabdian Pemuda Aceh) DPD KNPI Aceh yang sedang berlangsung dari 18-21 Desember 2020, menuai pro dan kontra dari belbagai kalangan di dataran tinggi Tanoh Gayo.

Pasalnya, Kegitan Sapda DPD KPNI Aceh dianggap tak produktif. Terkesan hanya menghambur-hamburkan anggaran di akhir tahun. Tidak mempunyai dampak positif terhadap perputaran roda ekonomi masyarakat setempat, dalam kondisi pandami Covid-19.

Khairan Syahputra

Begitu juga dengan pemuda setempat tidak ada dilibatkan. Bahkan masyarakat itu sendiri.

“Kita berharap kegiatan tersebut bisa membantu masyarakat. Jangan timbul suatu masalah baru mengaitkan pemuda atau masyarakat,” ungkap Khairan Syahputra, Ketua Himpunan mahasiswa Bintang (Himbi), Minggu 20 Desember 2020.

Khairan menyebutkan, kegitan ini sangat konyol karena tidak ada perputaran ekonomi sama sekali. Yang ada hanya merugikan masyarakat dengan poya-poya menghabiskan anggaran akhir tahun. Padahal masih banyak hal yang harus di lakukan agar dapat meningkatkan SDM atau SDA masyarakat.

“Seharusnya dalam pandemi Covid-19, semua pihak bisa bersinergi agar melakukan pembenahan terlebih dahulu terhadap ekonomi yang sangat jauh merosot. Di tambah lagi harga kopi yang belum kembali normal.

Hal senada juga diungkapkan, seorang Aktivis muda dataran tinggi Gayo, Badri. Ia menyesalkan kegiatan Sapda DPD KNPI Aceh 2020, yang bertempat di Pante Ketibung, Kampung Kelitu, Kecamatan Bintang, Kabupaten Aceh Tengah.

Badri, mengatankan bukankah kegiatan besar yang melibatkan Gubernur Aceh dalam Sapda itu seharusnya lebih kepada kegiatan yang sifatnya menyentuh pada membantu masyarakat banyak.

Badri

Sebatas Pencintraan

“Bukan yang terlihat pada saat ini kesannya hanya sebatas pencintraan atau hanya merayakan bahwa ini akhir tahun,” tegas Badri.

Sebagai pemuda Tanoh Gayo, dalam hal ini tidak sepakat dengan kegiatan Sapda DPD KNPI. Karena di tengah pandemi yang mengumpulkan orang banyak dan kemudian pimpinan daerah juga hadir di situ. Bukankah dikhawatirkan hadirnya klaster baru dari Covid-19.

Baca Juga  Begini Aturan pada Masa Tenang Bagi Media

“Gubernur Aceh juga kami ingatkan cobalah bersikap lebih pada produktif. Artinya ketika bapak turun ke Tanoh Gayo ini, membawa program lebih baik. Bukan hanya sekedar hadir pada acara seremoni saja,” ujar Badri.[Sutris | red 01]

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.