Sastra  

PUISI KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus): Talbiyah Dalam Kesendirian

Talbiyah Dalam Kesendirian

Tuhan,
Engkau sepikan tempat-tempat kesibukan kami
Engkau sunyikan tempat kami membanggakan jumlah
kelompok kami
Bahkan Engkau senyapkan rumah-rumahMu yang selama ini kami ramaikan hanya untuk memuja diri-diri kami —
MengingatMu pun demi kepentingan kami sendiri.

Tuhan,
Bila ini bukan karena kemurkaanMu kami tidak peduli
Bila ini karena cinta dan rinduMu kepada kami
Bimbinglah kami
untuk segera datang, Tuhan, memenuhi PanggilanMu
Terimalah.

LabbaiKa Allahumma labbaiKa
labbaiKa lã syariika laKa labbaiKa
Innal hamda wanni’mata laKa walmulk lã syarìika laKa.

23.07.1441/18.03.2020

Catatan:

Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri atau lebih sering dipanggil dengan Gus Mus (lahir di Rembang, Jawa Tengah, 10 Agustus 1944; umur 76 tahun) adalah pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang dan menjadi Rais Syuriah PBNU. Ia adalah salah seorang pendeklarasi Partai Kebangkitan Bangsa dan sekaligus perancang logo PKB yang digunakan hingga kini.

Ia juga seorang penyair dan penulis kolom yang sangat dikenal di kalangan sastrawan. Disamping budayawan, dia juga dikenal sebagai penyair.

Sebagai cerpenis, Gus Mus menerima penghargaan “Anugerah Sastra Asia” dari Majelis Sastra (Mastera,Malaysia, 2005). UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta memberikan gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang Kebudayaan Islam kepada kiai kelahiran Rembang, Jawa Tengah.

Presiden Joko Widodo atas nama negara memberikan Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma kepada dedikasi Gus Mus. Acara penyematan berlangsung di Istana Negara. Jakarta, 13 Agustus 2015.(sumber: wikipedia.org)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *