Dirgahayu Indonesia Kita

79 tahun sudah republik ini mengproklamirkan kemerdekaannya, sejak 17 Agustus 1945. 79 tahun juga sudah, bangsa Indonesia memiliki martabat sejajar dengan bangsa-bangsa merdeka diseluruh dunia.

Di usia ke 79 ini, Indonesia kini memiliki presiden baru pada Oktober 2024 mendatang. Prabowo Subianto akan menggantkan presiden sebelumnya, Joko Widodo (Jokowi), yang telah menjalankan amanat rakyat selama 10 tahun atau dua priode masa kepemimpinan.

Estapet kekepimpinan di republik ini, berjalan mulus tanpa ada gonjang-ganjing atau prahara yang merusak tatanan pemerintahan, bernegara dan berbangsa. Meski, masalah klasik, tentang kemiskinan masih saja menghantui bangsa ini di usia ke 79.

Sejumlah daerah di Indonesia, masih banyak rakyat yang belum bisa merdeka dari kemiskinan. Seperti halnya Aceh, yang dinyatakan sebagai daerah termiskin di Pulau Sumatera. Begitu juga dengan daerah lain, seperti disejumlah daerah di Pulau Papua, juga merasakan hal yang sama.

Tentu ini menjadi dasar renungan yang butuh aksi nyata, dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Presiden baru, harus berpikir rasional dalam mengentaskan kemiskinan dan meratakan pembangunan.

Mensejahterakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan, bukan hanya sebatas konsep dan retorika belaka. Namun, butuh aksi yang sistematis dan massif, sehingga bisa berjalan baik dan berkesimbungan.

Konsep inilah yang harus dipikirkan presiden baru Indonesia. Dengan menempatkan orang-orangandal dan cakap dibidang ekonomi keuangan, yang nantinya duduk dijajaran kabinet Indonesia maju.

79 tahun, bukalah waktu yang singkat untuk mensejahterakan masyarakat. Selayaknya taka da lagi masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan yang ektrem. Seharusnya, lapangan pekerjaan terbuka lebar untuk semua golongan dan lapisan masyarakat.

Berpikir maju dan cerdas dalam mensejahterakan masyarakat Indonesia harus terpatri kuat di benak pemimpin bangsa. Mulai dari level presiden, menteri dan kepala daerah (gubernur/walikota/bupati) yang pada Nopember 2024, nanti akan terpilih yang baru.

Baca Juga  Menjaga Pluralisme Lewat MTR XX di Aceh Singkil

Kesamaan konsep dari Presiden, menteri hingga gubernur dan bupati/walikota dalam memajukan daerah dan bangsa ini, akan melahirkan energi positif dalam kebersamaan dan bisa serentak maju bersama-sama.

Semoga saja, di usia 79 tahun Indonesia ini, menjadi titik temu dan tonggak kuat untuk membangun Indonesia bersama-sama dan serentak. Bukan saja pilkadanya serentak, tapi pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia juga serentak dan bertahap serta berkesimbungan. Semoga.[halaman7.com]

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *