halaman7.com – Banda Aceh: Dua nama digadang-gadang semakin menguat untuk memimpin Bank Aceh kedepan. Meski sempat muncul tiga nama, namun dua nama kini menguat menjadi Direktur Utama (Dirut) Bank Aceh tersebut.
Ada tiga nama yang muncul, yakni Muhammad Syah, Syahrul dan Fadhil Ilyas. Namun, sejumlah kalangan menilai, dua nama, Muhammad Syah dan Fadhil Ilyas menjadi dua nama yang sangat dijagokan memimpin Bank Aceh kedepan.
Nama-nama itu muncul dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 14 Maret 2025. RUPSLB ini dalam rangka memperkuat kinerja dan memastikan keberlanjutan pertumbuhan yang lebih baik, Bank Aceh Syariah.
Rapat ini diselenggarakan secara hybrid melalui platform zoom dan dipimpin Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, selaku Pemegang Saham Pengendali. Rapat ini juga dihadiri seluruh pemegang saham dari kabupaten kota di Aceh.
Pada kesempatan ini, para pemegang saham menyepakati keputusan strategis terkait reorganisasi kepengurusan bank guna meningkatkan efektivitas dan daya saing dalam industri perbankan syariah.
Dalam perombakan struktu ini, sejumlah nama untuk calon pengurus baru Bank Aceh Syariah diusulkan fit and proper test ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), selain Dirut tiga nama yang telah disebutkan.
Untuk Direktur Operasional, diusulakan nama Iskandar dan Tarmizi; Direktur Bisnis, Budi Kafrawi dan Abdul Rafur; Direktur Kepatuhan, Imamil Fadli dan Zulkarnaini.
Selain menetapkan usulan kepengurusan baru, RUPSLB juga mengambil beberapa keputusan penting lainnya, yaitu memberhentikan Fadhil Ilyas dari jabatannya sebagai Direktur Bisnis Bank Aceh Syariah.
Memberhentikan sementara Numairi dari jabatannya sebagai Direktur Kepatuhan Bank Aceh Syariah, dengan pemberhentian definitif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sebagai langkah transisi kepemimpinan, untuk sementara waktu Bank Aceh Syariah akan dipimpin Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama, M Hendra Supardi saat ini bertugas sebagai Direktur Dana & Jasa PT Bank Aceh.
Keputusan ini diambil untuk memastikan stabilitas operasional serta kesinambungan strategi pertumbuhan bank di masa mendatang.
Pemimpin Divisi Sekretariat Perusahaan Bank Aceh Syariah, Iskandar, Sabtu 15 Maret 2025, menyampaikan keputusan ini merupakan bagian dari strategi besar dalam memperkuat tata kelola perusahaan yang lebih baik.
“Kami optimis bahwa dengan kepengurusan baru ini, Bank Aceh Syariah akan semakin maju dan mampu memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat serta berkontribusi lebih besar dalam pembangunan ekonomi daerah,” ujar Iskandar.
Dengan adanya langkah strategis ini, Bank Aceh Syariah semakin optimis dalam menghadapi tantangan dan peluang di industri perbankan.
Transformasi kepengurusan ini diharapkan dapat membawa inovasi, meningkatkan pelayanan kepada nasabah, serta memperkuat peran bank dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Aceh melalui layanan keuangan syariah yang modern dan berdaya saing.[ril | red 01]