halaman7.com – Sabang: ACT Aceh bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kota Sabang dan Pemerintah daerah setempat melaksanakan even Shadaqah Day di aula Lantaii IV Kantor Walikota Sabang, Senin 25 April 2022.
Shadaqah Day turut dihadiri sejumlah masyarakat itu, menjadi pemateri utama adalah Syeikh Fadi Abdalgani, Walikota Sabang yang diwakili Asisten II, Faisal Azwar ST MT, dan Head of Regional RnD Sumbagut, Husaini Ismail.
“Penderitaan saudara kita di Palestina tidak pernah terhenti. Di bulan Ramadhan ini dimana seharusnya bisa beribadah dengan nyaman dan aman malah sebaliknya. Cucuran air mata, dan letusan senjata memenuhi setiap sudut Masjid Al-Aqsha,” ujar Syeikh Fadi Abdal Gani membuka cerita tentang Palestina.
Baginya permasalahan rakyat Palestina khusunya Masjidil Aqsha adalah permasalahan semua umat muslim.
“Masjid Al-Aqsha adalah milik semua ummat muslim. Tidak terbatas pada Muslim Palestina saja. Jadi apapun yang menimpa Masjid Al-Aqsha adalah tanggung jawab semua umat muslim,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, Masjidil Aqsha begitu istimewa. Pertama Masjidil Aqsha adalah Kiblat pertama kaum muslimin. Kedua Barang siapa yang beribadah di dalamnya akan dilipatgandakan pahala sampai 500 kali lipat.
Ketiga wilayah Syam menjadi berkah karena adanya Masjidil Aqsha. Keempat, Masjidil Aqsha adalah tempat Isra’ Nya, Rasulullah SAW.
“Untuk membebaskan Palestina khususnya Masjidil Aqsha, umat Muslim harus bersatu di bawah kalimat Lailahaillah. Memperkuat iman, memperkuat kekuatan finansial. Menyiapkan generasi yang taat beragama dan cakap dalam berbagai bidang keilmuan lainnya,” ujarnya.
Asisten II Pemko Sabang Faisal Azwar mengatakan, Pemko Kota Sabang akan selalu hadir untuk membantu Rakyat Palestina. Dimana apa yang telah dilakukan ini merupakan langkah awal. Selanjutnya harus makin banyak kegiatan kemanusiaan yang bisa dilaksanakan.
Bersyukur di Sabang telah terbentuk relawan kemanusiaan yang disebut dengan MRI yang diharapkan menjadi cikal bakal tersebar luasnya spirit kerelawanan sampai ke setiap masyarakat yang ada di Kota Sabang.
“Jika hari ini kita berkumpul untuk berbicara tentang Palestina dan mengumpulkan donasi untuk Palestina. Kita berharap ini terus dilakukan bukan hanya hari ini saja. Tentunya dengan terus bergeraknya Masyarakat Relawan Indonesia di Kota Sabang,” ujar Faisal Azwar.
Kepala Cabang ACT Aceh, Ryanda Saputra, menyebut sangat Optimis kedepannya Sabang bisa menjadi Kota dengan tingkat filatropi yang tinggi.
Sabang adalah bagian dari Aceh. Selama Aceh pernah beberapa kali dipercayakan untuk membantu ketersediaan pangan di negara yang sedang dilanda krisis kemanusiaan.
Seperti meluncurkan kapal yang mengangkut ribuan ton beras di Masjid Raya Baiturrahman. Belum lagi dari sejarah yang lama Aceh, pernah menjadi penyumbang pesawat terbang untuk mendukung kemerdekaan Indonesia.
“Kedepan Sabang akan menjadi sumber filantropi untuk pembangunan lokal maupun menolong saudara luar negeri yang sedang membutuhkan pertolongan,” jelas Ryanda.
Head of Regional RND Sumbagut, Husaini Ismail mengatakan, salah satu kunci utama dalam gerakan filantropi ini adalah mengajak sebanyak mungkin. Untuk berkontribusi dalam bentuk apapun.
“MRI berasal dari semu profesi baik itu dokter, pengacara, pembisnis, tukang becak sampai dengan mahasiswa. Artinya keterlibatan semua bentuk profesi akan memudahkan mewujudkan pembangunan berbasis kerelawanan,” jelas Husaini Ismail.
Humas ACT Aceh Furqan mengatakan, selain penggalangan donasi ACT Aceh juga menyerahkan Qur’an wakaf kepada dua Dayah dan satu Meunasah. Yaitu Dayah Baitul Salim Al-Azizah, Desa Blang Garot, Kecamata Sukakarya, Meunasah Al-Ikhlas, Desa Ie meule, Kecamata Sukajaya dan Dayah Baitul Makmur, Gampong Keunekai, Kecamatan Sukamakmue.
ACT Sendiri selain menggalang donasi untuk membantu Palestina juga menggalang donasi. Untuk memperkuat pendidikan di dalam negeri salah satunya penyaluran Al-Quran Wakaf. Masih banyak lagi bentuk kepedulian ACT terhadap pengembangan SDM di dalam negeri.[ril | M Munthe]