Melayu Raya Art Festival 2022 di Langsa

halaman7.com  Langsa: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menggelar Melayu Raya Art Festival 2022, Minggu 20 Nopember 2022, di aula serbaguna PLN UP3, Langsa.

Kegiatan itu bertujuan untuk melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan Melayu kepada generasi muda.

Kegiatan yang dibuka Asisten III Pemko Langsa, Junaidi. Mengusung tema “Eksistensi Budaya Melayu”. Dengan konten kegiatan yaitu, apresiasi suara Melayu, seminar dan eksebisi Melayu.

Narasumber Melayu Raya Art Festival 2022 terdiri, akademisi Tari, Rika Restella, Dosen Seni Tari Unimed, Dilinar Adlin dan pemerhati budaya, Syafrizal.

Rika Restella, dalam materinya yang berjudul Eksistensi Tari Melayu, menjabarkan keberadaan sebuah kebudayaan atau menjaga budaya yang pernah ada sehingga tidak hilang atau punah.

Istilah eksistensi bisa diartikan dari berbagai sudut pandang. Tergantung konteks yang dibicarakan.

Eksistensi adalah keberadaan atau keaktifan sesuatu. Baik itu sebuah karya atau pencipta karya itu sendiri. Eksistensi tidak bersifat kaku dan terhenti. Melainkan lentur dan mengalami perkembangan atau sebaliknya kemunduran. Tergantung pada kemampuan dalam mengaktualisasikan potensi-potensinya.

“Tari Melayu merupakan salah satu unsur dari kebudayaan, yang keberadaannya harus dijaga agar tidak punah,” ujar Rika.

Untuk menjaga keberadaan tari tersebut. Maka perlunya peran para pelaku seni dan sekelompok masyarakat dalam mewarisi sebuah tarian secara turun-menurun dari generasi ke generasi. Sehingga tari itu tidak akan punah dan tetap terus ada.

Syafrizal dengan materinya berjudul Eksistensi Kebudayaan Melayu Dikalangan Milenial Kota Langsa. menyampaikan perlunya diselenggara even-even seperti ini. Guna mengenalkan kebudayaan Melayu kepada generasi muda saat ini.

Sementara, Dilinar Adlin, dengan materinya berjudul Eksistensi Kebudayaan Melayu Dikalangan milenial, menjabarkan kebudayaan melayu merupakan kebudayaan yang melekat pada bangsa sejak dulu dan merupakan kebudayaan nusantara.

Baca Juga  Aceh Jaya Alami Pemadaman Listrik

Kebudayaan melayu merupakan salah satu pilar penopang kebudayaan nasional khususnya Indonesia dan kebudayaan dunia umumnya. Di samping aneka budaya lainnya. Budaya Melayu tumbuh subur dan kental di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

“Budaya melayu identik dengan agama, bahasa, dan adat-istiadat. Pada dasarnya tiap kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu ide, aktivitas dan artefak,” ungkapnya.

Dikatakannya, ras melayu polinesia terdiri dari banyak suku bangsa atau suku dalam konteks rumpun bangsa besar. Indonesia merupakan sebuah masyarakat majemuk (plural siciety) yaitu masyarakat yang terdiri dari berbagai suku bangsa yang disatukan sistem nasional menjadi sebuah bangsa negara.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh diwakili Sub Koordinator Bahasa, Azizar Mansyah, dalam penutup kegiatan tersebut menyampaikan ucapan terimakasih kepada panitia pelaksana. Telah melaksanakan kegiatan tersebut dengan sukses.

Berharap nantinya dapat menjadikan kegiatan ini dalam untuk menjaga eksistensi nilai-nilai seni dan budaya melayu. Dapat mempromosikan kesenian melayu yang telah diwariskan para leluhur.

Mengenalkan beragam macam kesenian tradisional melayu sebagai salah satu budaya Indonesia. Serta memberikan ruang bagi pelaku kesenian melayu untuk dapat mengekpresikan karya-karya terbaiknya.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan eksistensi generasi milenial Kota Langsa dalam mengenal kebudayaan Melayu,” ucap Aziz.

Adapun pemenang konten Apresiasi Suara Melayu sebagai juara pertama diraih oleh Faisal Murba. Juara kedua diraih Romi, juara ketiga diraih Ulya dan untuk juara keempat diraih M Sabi.[Antoedy]

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.