halaman7.com – Banda Aceh: Buku’ Indentitas Masyarakat Gayo dari Aspek Historis, Alam, dan Budaya’ karya penulis Ibrahim Tawarys, akan segera terbit. Saat ini, buku tersebut telah selesai naik cetak dipenerbit.
“Alhamdulillah, sudah selesai cetak dan akan segera terbit,” ujar Ibrahim Tawarys, Selasa 1 Agustus 2023.
Penerbitan buku ini, menurut Tawarys, sebagai bagian upaya untuk memelihara budaya Gayo. Agar tetap hidup dan terjaga dari generasi ke generasi sepanjang zaman. Sebab, setiap yang ditulis akan lebih bertahan dibandingkan lisan.
Diterangkan Ibrahim Tawarys, buku buku “Identitas Masyarakat Gayo, dari Aspek Historis, Alam, dan Budaya” yang diterbitkan Mahara Publishing ini terdiri dari beberapa bab dan sub-bab.
“Pada Bab II menguraikan tentang keberadaan Tanah Gayo, di antaranya tentang (geografis Tanah Gayo, awal mula asal Orang Gayo, dan sejarah Reje Linge),” tuturnya.
Bab III dan IV, lanjutnya, menguraikan tentang budaya dan adat istiadat Gayo. Di antaranya bahasa Gayo, makna dan prinsip adat, komunitas orang Gayo, mata pencaharian masyarakat Gayo (kopi sebagai andalan), kesenian Gayo mencakup didong dan sya’er, dan seni tari.
Bab V menguraikan tentang adat perkawinan ala Gayo, seperti kawin angkap, kawin juelen, kawin kuso kini, acara berguru, melengkan, dan contoh melengkan, bebernya.
Prihal kerawang Gayo, asal motifnya, makna simbul emun beriring dan emun berkune, juga diulas dalam buku ini. Begitu juga, tentang situs-situs sejarah yang ada di Gayo, seperti Datu Beru, Radio Rimba Raya, Aman Dimot, Putri Pukes, Loyang Koro, Atu Belah, dan juga yang paling fenomenal adalah Indahnya Pesona Danau Laut Tawar dengan sejuta mesterinya.
“Dalam uraian Datu Beru, dijelaskan juga tentang siapa itu Bener Meriah, Reje Sangeda, dan tentang Gajah Putih,” jelas Tawarys sembari menambahkan, tak ketinggalan juga diulas, pepatah petitih Gayo dan maknanya.
“Terima kasih kepada perbagai pihak yang telah mendorong terwujudnya buku ini, Yusradi Usman al-Gayoni, alm Pipa Putra, Ayun, dan Komunitas Gayo Tionghoa Takengon yang telah membatu biaya cetak buku ini,” ujar Ibrahim Tawarys.
Sosok Penulis
H Ibrahim Tawarys, dilahirkan pada 5 Oktober 1942 di Kutelintang (Pegasing) Takengon, Aceh Tengah. Lulus dari SMA 1 bagian B (pasti alam) Takengon 1963, setelah sebelumnya selama 3 tahun di SMA 1 Banda Aceh (1959-1962).
Kemudian, mendapat kesempatan kuliah dengan status pegawai negeri, ditugaskan belajar pada Akademi Metrologi (ilmu ukur mengukur) di bawah Kedinasan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia di Bandung (setelah melalui testing tulisan). Sebelum diterima di Akademi Metrologi, Ibrahim Tawarys kuliah di Fakultas Teknik Unsyiah angkatan pertama 1963.
Lulus dari Akademi Metrologi pada 1967, Ibrahim Tawarys diberi tugas menjalankan profesi kemetrologian. Tawarys pun pernah mengenyam pendidikan di Jepang pada National Research Laboratory of Metrology (NRLM) dalam bidang metrology and measurement standard.
Dalam penugasan kemetrologian yang diembannya, Ibrahim Tawarys pernah lama bertugas sebagai “penera” (pegawai berwenang memeriksa benar tidaknya alat ukur yang digunakan dalam perniagaan) di Surabaya (1967-1981). Kepala Bidang Metrologi pada Kanwil Departemen Perdagangan Kaltim di Samarinda (1988-1995). Kemudian, dipercaya lagi sebagai Kepala Subdit Pengawasan dan Penyuluhan alat ukur pada Direktorat Metrologi di Bandung (1995-1998).
Dalam rangka tugas melaksanakan kalibrasi (pengujian) alat ukur minyak di luar negeri, Ibrahim Tawarys pun berkali-kali dinas ke luar negeri seperti Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Korea Selatan dan Singapura.
Di akhir pengabdiannya sebagai PNS, Tawarys diangkat menjadi widyaiswara pada Balai Pendidikan dan Pelatihan Metrologi di Bandung, hingga ia pensiun dalam usia 60 tahun pada 2002 dan diberikan kesempatan mengajar sampai 2007. Setelah bener-bener pensiun, Tawarys menyibukkan diri dengan selalu membaca buku-buku dan terus menulis tentang ilmu kemetrologian dan tentang keislaman.
Selain buku “Identitas Masyarakat Gayo, dari Aspek Historis, Alam, dan Budaya (2023),” buku Ibrahim Tawarys lainnya yang sudah terbit, di antaranya, “Kalau Ingin Kaya Lahir dan Kaya Batin Miliki Duit Sajuta: Doa, Usaha, Iman, Takwa, Sabar, Jujur dan Tawakal” (2016).
“Fakta Ilmiah yang Terungkap dalam Al-Qur’an” (2016), “Wal ‘Asr” (2017), “Tangguh Menghadapi Musibah” (2017), “Salah Satu Tanda Kiamat Matahari Terbit dari Barat” (2017), “Bagaimana Sebaiknya Menyikapi Orang Tua?” (2017) dan beberapa buku lainnya.[ril | red 01]