Pembaca halaman7.com yang berbahagia.
DALAM dua hari ini, perhatian media di Aceh tertuju pada kasus kecelakaan laut di atas Kapal KMP Aceh Hebat 2, pada Sabtu 19 Agustus 2023. Salah satu yang menyita perhatian publik, yakni indentitas wanita korban Aceh Hebat 2 saat melakukan pelayaran dari Pelabuhan Ulee Lheu, Banda Aceh ke pelabuhan Balohan, Sabang. Hingga saat ini masih misterius.
Meskipun korban telah ditemukan selamat oleh nelayan Pulo Aceh dan sempat dibawa ke Gampong Pasie Janeng, Pulo Aceh. Namun, indentitas korban, berupa nama, alamatnya hingga saat ini, Minggu 20 Agustus 2023, siang, masih menjadi tanda tanya besar.
Begitu juga penyebab wanita itu terjun ke laut? Apa karena ingin mengakhiri hidupnya atau kecelakaan (terpeleset) hingga terjatuh ke laut. Sejauh ini baru muncul asumsi dari kalangan media, yang menyatakan wanita tersebut diduga depresi dan alasan lainnya.
Ketua RAPI Banda Aceh, Daniel Abdul Wahab yang membenarkan penemuan wanita itu di laut setelah sempat terombang ambing di laut sekitar 16 jam di laut, juga belum bisa memastikan indentitas korban tersebut.
Ironisnya, manajemen kapal penyemberangan KMP Aceh Hebat 2 maupun ASDP pun tidak mengkonfirmasi ke publik soal nama korban tersebut. Seharusnya, manajemen KMP Aceh Hebat 2 dan ASDP selaku pihak penanggung jawab, memberikan informasi tentang hal itu, pada kesempatan pertama.
Pasalnya ini menyangkut keselamatan nyawa dan kondisi psikis keluarga korban. Jangan sampai orang berasumsi ‘kecelakaan laut’ ini faktor kelalaian pihak kapal. Atau bisa jadi korban tersebut, ‘penumpang gelap’ yang tak tercatat dalam daftar manives penumpang kapal pada saat itu.
Kiranya, pihak yang lebih tinggi dalam sistem pelayaran, bisa mengeveluasi kembali kenerja pihak KMP Aceh Hebat 2 dan ASDP. Sehingga bisa bekerja maksimal dalam memberikan pelayan terbaik bagi masyarakat. Tanpa harus menunggu adanya kecelakaan laut.
Padahal, rekaman video cctv kapal KMP Aceh Hebat berdurasi kurang 30 detik itu sudah beredar luas, paska kejadian. Tentunya, video itu tak beredar kalau tidak ada orang dalam yang menyebarkannya.
Dalam rekaman cctv awalnya tampak perempuan yang mengenakan baju kaos panjang putih bergaris hitam, tas ransel hitam di punggungnya dan mengenakan jilbab hitam berdiri di pinggir kapal. Tiba-tiba perempuan itu naik ke pembatas kapal dan langsung melompat.
Kasus ini haris jadi pembelajaran utama pihak manajemen KMP Aceh Hebat 2 dan pihak ASDP. Sehingga tidak menimbulkan asumsi dan dugaan yang simpang siur. Terlebih tentang keselamatan nyawa manusia.[h7]