halaman7.com – Langsa: Pelaksanaan Pilkada di Langsa mengalami kerusuhan. Bahkan, sempat diwarnai ledakan bom.
Begitulah, sejumlah adegan dalam simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kota Langsa, Rabu 21 Agustus 2024.
Simulasi yang digelar di lapangan belakang Langsa ini dihadiri Pj Walikota Langsa, Syaridin; Kapolres Langsa, AKBP Andy Rahmansyah; Ketua KIP Kota Langsa, Ridwan; Ketua Panwaslih Kota Langsa, Zulfikar dan beberapa pejabat militer serta Pemko Langsa lainnya.
“Ini adalah gambaran apa yang mungkin kita hadapi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam Pilkada mendatang,” ujar Kapolres Langsa, AKBP Andy Rahmansyah.
Dalam simulasi itu, ledakan bom rakitan yang berhasil ditemukan dan diledakkan Tim Jibom dari Satuan Pelopor 2B Brimob Aramiah.
Simulasi kali ini dimulai dengan informasi dari Kasat Intelkam mengenai kampanye calon Walikota Langsa. Dalam kampanye tersebut, para pendukung calon Walikota menyampaikan orasi untuk mempromosikan visi dan misi kandidat mereka.
Namun, situasi berubah menjadi tegang ketika seorang tak dikenal melakukan penyerangan terhadap salah satu calon Walikota. Pelaku segera diamankan petugas Polres Langsa.
Di lokasi lain, terjadi perusakan baliho dan atribut kampanye oleh sekelompok orang yang diduga tidak terima dengan penangkapan tersebut.
Pada saat pemungutan suara berlangsung, keributan terjadi antara simpatisan dari masing-masing calon. Namun, situasi berhasil dikendalikan oleh petugas kepolisian yang sigap mengamankan lokasi.
Setelah proses penghitungan suara, ketegangan kembali muncul karena salah satu pihak merasa tidak puas dengan hasil penghitungan. Meski demikian, kepolisian berhasil meredakan situasi sehingga proses penghitungan suara dapat berlanjut hingga pengiriman kotak suara ke kantor KIP Kota Langsa.
Dalam perjalanan menuju kantor KIP, rombongan yang membawa kotak suara dihadang kelompok pendukung calon yang tidak puas. Terjadi tarik-menarik kotak suara, namun kembali berhasil diatasi oleh Tim Tombak Polres Langsa.
Situasi semakin mencekam ketika unjuk rasa anarkis pecah dan terjadi bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa. Kasat Intelkam menerima informasi telah terjadi penyanderaan oleh kelompok yang tidak puas dengan hasil Pilkada.
Masih ada sejumlah adeganlain dalam simulasi tersebut.[ril | Antoedy]