halaman7.com – Banda Aceh: Bencana gempa dan tsunami Aceh yang terjadi pada 2004 silam tidak semata menjadi pembelajaran bagi Aceh tetapi juga bagi masyarakat di seluruh dunia.
Hal tersebut disampaikan Pj Gubernur Aceh, Dr H Safrizal ZA M Si, saat menerima kunjungan silaturrahmi Mercy Malaysia, di ruang tengah Meuligoe Gubernur Aceh, Senin 23 Desember 2024, sore.
“Bencana gempa dan tsunami Aceh bukan hanya menjadi pembelajaran bagi Aceh dan Indonesia tetapi juga bagi dunia. Gempa dan tsunami Aceh adalah bencana terdahsyat di era modern yang mengejutkan dunia,” ujar Safrizal.
Mantan Pj Gubernur Kalimantan Selatan itu menambahkan, sebelum tsunami Aceh tidak ada pembelajaran yang ditinggalkan dalam periode 100 tahun.
“Pembelajaran itu yang kemudian kita dapatkan di gua lawah di Aceh Besar, yang merekam beberapa kejadian tsunami dahsyat di masa lampau,” ungkap lulusan terbaik STPDN angkatan pertama itu.
Pj Gubernur sangat mengapresiasi partisipasi Mercy Malaysia selama proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca tsunami di Bumi Serambi Mekah.
Deputy Executive Director Mercy Malaysia Mohd Hafiz bin Mohd Amrol menjelaskan, lembaganya termasuk yang pertama masuk ke Aceh pasca tsunami.
“Pada 28 Desember 2004, kami sudah tiba di Aceh. Saat itu usia saya masih sangat muda, 21 tahun. Kami menitik beratkan pada human capital Pak Gubernur. Jadi, rekonstruksi gedung sekolah mungkin cuma fisik saja, tapi manivestasinya adalah para siswa yang akan belajar disana. Kami berfokus pada pengembangan sumberdaya manusianya,” ujar Hafiz.
Hafiz mengungkapkan, di masa rehabilitasi dan rekonstruksi tsunami, Mercy Malaysia membangun 16 proyek di Aceh dan 3 di Nias, termasuk dua dayah.
Kini, sambung Hafiz, Mercy Malaysia bersama UTM sudah menandatangani kerjasama dengan Universitas Syiah Kuala, mulai 2025-2030, terkait sustainability resilience.
“Sustainability resilience adalah sebuah living lab yang bukan berbentuk bangunan tapi sebuah pembelajaran. Bagaimana Syariat Islam memberikan kekuatan bagi masyarakat Aceh, sehingga bisa tangguh dalam menghadapi bencana dan berbagai hal lainnya,” kata Hafiz.
Pada peringatan 20 tahun gempa dan tsunami Aceh, Mercy Malaysia akan turut berpartisipasi dengan menggelar pameran di Museum Tsunami Aceh serta melakukan kunjungan ke sejumlah proyek pembangunan yang pernah dilakukan Mercy Malaysia di sejumlah wilayah di Bumi Serambi Mekah.[ril | red 01]