Kapolresta Banda Aceh Bahas Rohingya di Thailand

Kapolresta dan Kasat Reskrim Banda Aceh menghadiri pertemuan di Thailand bahas Rohingya.[FOTO: h7 - dok humas polresta]

halaman7.com – Banda Aceh: Gejolak kedatangan etnis Rohingya ke Indonesia khususnya Provinsi Aceh terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir ini.

Hal ini menjadikan pembahasan beberapa negara terkait terindikasi adanya penyelundupan manusia atau people smuggling.

Dengan adanya peningkatan kedatangan etnis Rohingya ke Provinsi Aceh, Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli bersama Kasatreskrim Kompol Fadillah Aditiya Pratama  menghadiri undangan kegiatan Roundtable on Combatting Maritime People Smuggling in the Andaman Sea Bangkok“, di Thailand pada Senin-Selasa, 19-20 Februari 2024.

Kegiatan dua hari tersebut membahas perkembangan terakhir situasi terkait meningkatnya gelombang pengungsi Rohingya di kawasan terindikasi penyelundupan manusia terutama Banda Aceh, Aceh, Indonesia.

Kombes Fahmi menjelaskan, dilatarbelakangi tren meningkatnya aktivitas penyelundupan manusia melalui wilayah Laut Andaman, menjadi tantangan besar bagi negara-negara yang tergabung dalam Bali Process, yang merupakan ancaman bagi keamanan kawasan.

“Forum Bali Process telah mengobservasi adanya lonjakan besar secara tiba-tiba dari pergerakan migrasi yang berbahaya terjadi di Laut Andaman beberapa bulan terakhir. Dengan indikasi yang kuat bahwa hal tersebut melibatkan sindikat kriminal terogranisir antar bangsa,” ucapnya.

Tanggapan dari isu ini, lanjut Kapolresta, membutuhkan kerasama yang nyata dan mudah dilaksanakan guna mencegah dan melawan kejahatan-kejahatan ini.

Kegiatan ini, dihadiri delegasi dari Australia, Bangladesh, Belgium, Malaysia, India, Indonesia, New Zealand, Thailand dan Vietnam. Selain itu, juga dilibatkan dari organisasi PBB, diantaranya IOM, UNHCR dan UNODC

Dalam diskusi roundtable, sambung KOmbes Fahmi, juga pertukaran informasi dan langkah investigasi yang akan disepakati tujuan langkah-langkah bersama. Diantaranya, mendorong agar lebih menguatkan pertukaran informasi terkait jaringan sindikat kejahatan penyelundupan manusia yang terorganisir.

Baca Juga  Warga Temukan Granat di Aceh Besar

Identifikasi dan investigasi mendalam mengenali kelompok-kelompok kriminal yang memfasilitasi kejahatan penyelundupan manusia di Kawasan Laut Andaman. Serta menghasilkan draf bersama untuk kolaborasi antar Negara dalam pencegahan kejahatan penyelundupan manusia.[ril | red 01]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *