halaman7.com – Banda Aceh: Dua lembaga internasional yang selama ini bermarkas di Inggris telah masuk Aceh dan ikut serta dalam upaya pemulihan Aceh. Kedua lembaga internasional itu yakni, Save The Children dan Islamic Relief.
Pemerintah Aceh mengakui saat ini tercatat 77 lembaga dengan mengikutsertakan 1.960 relawannya dalam upaya pemulihan bencana Aceh. Keikutsertaan lembaga beserta relawannya tersebut tercatat pada Desk Relawan BNPB dan Posko Aceh.
“Mereka merupakan lembaga atau NGO lokal, nasional dan insternasional. Besar kemungkinan keterlibatan lembaga dan relawan akan terus bertambah dalam respon kebencanaan ini,” ujar Jubir Pemerintah Aceh, Muhammad MTA, Minggu 14 Desember 2025.
Dikatakan, atas nama masyarakat Aceh dan korban, Gubernur sangat berterima kasih atas niat baik dan konstribusi yang sedang mereka berikan demi pemulihan Aceh ini.
Kehadiran lembaga dan relawan ini diharapkan dapat terus memperkuat kerja-kerja kedaruratan dan pemulihan bencana yang sedang berlangsung oleh institusi pemerintahan seperti TNI, Polri, BNPP, BPBA Aceh, Basarnas, Pemerintah kabupaten/kota, ormas/OKP secara mandiri dan segenap masyarakat Aceh.
Menurut MTA, beberapa lembaga sudah masuk dalam Desk Relawan BNPB untuk Aceh ini seperti; Save The Children, Islamic Relief, ABF, DH Charity, FKKMK UGM, Mahtan Makassar, Relawan Nusantara, Baznas, EMT AHS UGM, Koalisi NGO HAM, Katahati Institute, Orari, Yayasan Geutanyoe dan beberapa lainnya.
Secara khusus, lanjut MTA Pemerintah Aceh secara resmi juga telah menyampaikan permintaan keterlibatan beberapa lembaga internasional atas pertimbangan pengalaman bencana tsunami 2004, seperti UNDP dan UNICEF.
Dikatakan, berbagai langkah kebijakan startegis dalam upaya pemulihan Aceh akan terus kita lakukan atas supervisi Pemerintah Pusat.
“Mari kita terus bersatu dalam upaya mewujudkan Aceh lebih baik, bangkit dari bencana ini,” ujar MTA.[ril | andinova]

















