halaman7.com – Aceh Besar: Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mountala Kabupaten Aceh Besar langsung bergerak cepat menindaklanjuti arahan Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto SSTP MM. Untuk mendistribusikan air bersih pada warga Kecamatan Lhoknga yang mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau sebulan terakhir ini.
“Bantuan ini diberikan sebagai upaya untuk mengatasi masalah ketersediaan air bersih di wilayah yang mengalami krisis air. Hari ini khususkan untuk warga Kecamatan Lhoknga,” ujar Ir Sulaiman MSi, Direktur Utama PDAM Tirta Mountala Aceh Besar, di Niron, Ingin Jaya, Sabtu 11 Mei 2024.
Pendistribusian bantuan air bersih sebanyak empat unit armada mobil tangki yang berkapasitas 4.000 dan 5.000 liter dikerahkan langsung pada dua titik yaitu Gampong Lampaya dan Gampong Lamkruet, Kecamatan Lhoknga.
“Jadi, warga tinggal membawa berbagai wadah seperti ember, baskom, jerigen dan beberapa wadah air lainya. Untuk dapat mengambil air bersih yang didistribusikan oleh PDAM Tinta Mountala dari mobill tangki,” katanya.
Dijelaskannya, penyebab krisis air bersih yang dialami warga Kecamatan Lhoknga, dikarenakan debit air yang tersedia tidak mencukupi lagi untuk disalurkan ke wilayah tersebut.
“Debit air yang ada di SPAM Mata Ie, Darul Imarah tidak mencukupi lagi untuk di alirkan ke wilayah Lhoknga. Sekarang kapasitas air saat ini di Mata Ie hanya 160 liter perdetik,” jelas Sulaiman.
Sampai sekarang PDAM Tirta Mountala terus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan air bagi warga Aceh Besar.
“Untuk ketahui, pihak PDAM pernah membuat sebuah perencanaan untuk membangun SPAM baru yang artinya sistem penyediaan air baru yang bersumber dari Kecamatan Leupung (sarah) dengan kapasitas 400 liter perdetik,” ujarnya
Sulaiman mengungkapkan, tapi sangat disayangkan, perencanaan pembangunan SPAM baru di Kecamatan Leupung yang sudah direncanakan dengan baik bersama pihak sumber daya air (SDA) dari Pemerintah Pusat tidak terlaksanakan dikarenakan musibah Covid yang melanda Indonesia pada tahun 2019.
“Yang sebenarnya, anggarannya untuk membangun SPAM baru di Leupung sudah ada. Dikarenakan dilanda covid-19, sehingga anggaran tersebut di recofusing kembali oleh Pemerintah Pusat. Padahal anggaran yang disediakan Pemerintah Pusat hampir Rp80 miliar lebih,” ungkapnya.
Maka, pihak PDAM Tirta Mountala meminta bantuan dan dukungan yang lebih besar dari Pemerintah Daerah. Supaya pembangunan SPAM di Leupung dapat terwujud.
Karena, seandainya pembangunan SPAM baru itu terwujud, permasalahan yang terjadi saat ini, Insya Allah akan teratasi. Tapi, apabila pembangunan SPAM yang 400 liter perdetik tersebut tidak terwujud, maka permasalahan krisis air akan terus berlanjut hingga tahun ke tahun.
“Karena kami melihat kekeringan di Mata Ie sudah hampir setiap tahunnya,” pungkas Sulaiman.[ril | red 01]