Aceh, Opini  

Realisme dalam Pemerintah

Oleh: Muhammad Raihan Fadjri

REALISME adalah spektrum ide yang berpusat pada empat ide utama. Yaitu grupisme politik, egoisme, anarki internasional, dan politik kekuasaan. Teori realisme politik berawal dari tulisan-tulisan Thomas Hobbes dan Niccolò Machiavelli. Kemudian muncul sebagai pendekatan berbasis hubungan internasional pada masa selang antara Perang Dunia I dan Perang Dunia II.

M Raihan Fadjri

Realisme adalah tradisi hubungan internasional yang berpusat pada empat ide utama. Sistem internasional bersifat anarki. Negara harus membina sendiri hubungan dengan negara lain. Tidak diatur oleh entitas yang lebih tinggi.

Negara adalah aktor terpenting. Semua negara dalam sistem adalah aktor tunggal yang rasional bahkan negara cenderung mengejar kepentingan pribadi. Masalah utama bagi setiap negara adalah kelangsungan hidup atau. Karenanya, negara harus membangun militer untuk bertahan hidup. Sehingga bisa menciptakan dilema keamanan.

Realisme mulai pasca Perang Dunia II. Meski ide-ide dasarnya telah dimulai jauh sebelumnya. Asumsi-asumsi dasar kaum realis pandangan pesimis yang terdapat di sifat manusia. Keyakinan, hubungan internasional pada dasarnya konfliktual. Dimana, konflik internasional pada akhirnya diselesaikan melalui perang.

Secara umum. Kaum realis percaya, hubungan antara negara berada dalam sistem anarki internasional. Sistem anarki tersebut adalah suatu sistem tanpa adanya kekuasaan berlebihan di atas negara. Dimana, negara memegang kedaulatan mutlak.

Realisme mempunyai pandangan, suatu negara harus bersaing dengan negara lain dalam memperebutkan kekuasaan. Ada juga realisme yang lebih memilih jalan konflik atau peperangan untuk menyelesaikan suatu persoalan.

Perspektif realisme merupakan perspektif yang kurang memberikan perhatian kepada beberapa fenomena di luar kekuatan dan keamanan negara. Seperti masalah perokonmian, sosial dan budaya, dan lain-lain. Namun di lain sisi, perspektif realisme akan terus bertahan dalam dunia internasional.

Baca Juga  Nilai Aksiologi Kebijakan Pemerintah di Bidang Kesehatan Pada Masa Covid-19

Hal ini dikarenakan asumsi-asumsi dasarnya yang bersifat logis, yang menjadikan pemikiran suatu negara atas dasar pemikiran manusia. Perspektif realisme tidak akan pernah “hilang”, melainkan akan terus berkembang sesuai dengan perubahan zaman.

Contoh kasus, latihan perang gabungan antara Rusia-China selama enam hari di Laut Kuning. Sebelah Timur Pantai China, pada 22 April 2012. Latihan perang ini tergolong paling berbahaya. Melibatkan satu dan dua negara.

Tidak tanggung, dalam latihan ini Beijing mengerahkan 4.000 tentaranya. Ada 16 kapal dikerahkan, lima diantaranya kapal perusak, lima fregat, empat kapal perang, 1 kapal pendukung, kemudian satu kapal yang berfungsi sebagai rumah sakit.

Selain itu, Beijing juga menurunkan 13 pesawat tempur dan 5 helikopter pengangkut. Sementara dari pihak Moscow mengerahkan empat kapal perang yang terdiri atas kapal penjelajah kelas Slava dan Varyag. Juga tiga kapal perusak kelas Udaloy ditambah dengan tiga kapal pendukung.[]

Penulis, mahasiswa dari Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fisip, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *