halaman7.com – Aceh Tamiang: Bagi masyarakat Aceh Tamiang atau khususnya Kualasimpang yang ingin cari takjil (panganan berbuka) tetap bisa mencarinya di Jalan Panglima Polem.
Pada hari kedua Ramadhan, Sabtu 25 Februari 2020, warga terlihat mulai mendatangi lokasi penjualan takjil tersebut. Ada aneka makanan yang dijual di sana.
Pemerintah setempat malah sudah merencanakan, nantinya setelah Bulan Suci Ramadhan 1441 Hijriyah, di jalan itu juga akan dibuka kuliner malam. Penjualan takjil ini sekaligus sosialisasi pada masyarakat, dengan tujuan agar Kota Kualasimpang lebih rapi dengan menjadikan satu tempat yang menyediakan berbagai jenis makanan.
Hal ini diputuskan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dalam Rapat penentuan lokasi bagi pedagang Takjil selama Bulan Suci Ramadhan di ruang rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, Kamis 23 April 2020 lalu.
Rapat tersebut dipimpin langsung Sekretaris Daerah Aceh Tamiang Basyaruddin, SH dan dihadiri Asisten Ekonomi dan Pembangunan serta beberapa Dinas Terkait seperti Dinas Perhubungan, Satpol PP, Dinas Perindustrian, UKM dan Koperasi dan Dinas Lingkungan Hidup serta Camat Kota Kualasimpang.
Rapat mengenai penentuan lokasi bagi pedagang takjil di Kota Kualasimpang dilaksanakan karena adanya asumsi memindahkan lokasi yang sebelumnya di Jalan Panglima Polem beralih ke Jalan Mayjen Sutoyo.
Adanya masukan pemindahan tersebut yaitu karena setelah dilakukan peninjauan lapangan Jalan Mayjen Sutoyo terbilang cukup sepi dari kendaraan yang lalu lalang dan lokasi jalan yang lurus dan tidak banyak pertokoan sehingga tidak mengganggu aktifitas lainnya.
Namun, dalam rapat ini juga Sekda meminta masukan dari semua pihak yang terlibat mengenai gagasan tersebut. Dari apa yang disampaikan oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan menyatakan tidak setuju karena Jalan Mayjen Sutoyo merupakan Jalan Nasional sehingga apabila hendak memindahkan kejalan tersebut mestilah melalui prosedur perizinan yang panjang.
Sedangkan Jalan Panglima Polem adalah Jalan Kabupaten sehingga lebih mudah digunakan hanya saja tinggal mengatur para pedagang dan meletakkan petugas keamanannya saja.
Selanjutnya, setelah mendengarkan berbagai pendapat yang disampaikan akhirnya diputuskan bahwa para pedagang takjil tetap berjualan di Jalan Panglima Polem.[Antoedy]
