Aceh  

Pilkada 2020, Penentuan bagi Partai Aceh

Muzakir Manaf

halaman7.com Banda Aceh: Pemerhati sosial politik kemasyarakatan di Aceh, Usman Lamreung mengungkapkan, Pilkada Aceh 2022 mulai menunjukan gairah kompetisi.

Usman Lamreung

Para kandidat sudah mulai mempersiapkan diri. Dengan berbagai monuver, komunikasi politik, memperkuat basis dukungan. Ini untuk mempengaruhi dinamika politik elit yang sedang terjadi di Aceh.

Partai Aceh (PA) sudah mengelar dan konsolidasi partai di Meulaboh. Tetap mengunsung kandidat orang nomor satu di Partai Aceh adalah Muzakir Manaf (Mualem). Namun, belum menentukan siapa yang mendampingi sebagai Wakil Mualem.

Memang isu Mualem berkeinginan maju lagi dalam pertarungan perebutan tampuk kekuasaan Gubernur Aceh jauh-jauh hari sudah terdengar. Bahkan sangat membumi, bahwa beliau bakal maju lagi di Pilkada 2022.

“Pilkada 2020 adalah penentuan Partai Aceh sebagai partai lokal. Apakah masih tetap dihati rakyat Aceh atau bakal ditinggalkan rakyat Aceh,” ujar Usman Lamreung memberi analisis politik Aceh kekinian, Rabu 4 Oktober 2020.

Dikatakan, PA sebagai partai lokal yang katanya konsisten memperjuangkan hak-hak politik lokal yang sudah 15 tahun damai belum sepenuhnya berjalan sesuai amanah UUPA dan MOU helsinki.

Masalah Besar

Salah satu masalah besar Aceh adalah kemiskinan, pendidikan, lapangan kerja, dan berbagai kewenangan khusus lainnya. Sejauh ini masih hanya mengulas dalam cerita dan cita-cita bukan dalam realita. Karena elit yang tak mampu menkonsolidasikan dengan satu kepentingan Kesejahteraan dan keadilan rakyat Aceh.

Penentuan kandidat Mualem sudah diperhitungkan secara politik dan argumentasi lainnya oleh Partai Aceh. Sudah barang pasti PA sudah siap melakukan berbagai monuver politik agar target 2022 sukses.

Perlu dipahami, ujar Usman, jualan politik sekarang tidak hanya pada figur, kekuatan personal. Namun juga harus mampu memberikan dan merealisasikan berbagai janji-janji politik yang selama ini di dengungkan PA.

Baca Juga  Tertarik Kuliner Gayo, Mahasiswi Magister IPB ini Lakukan Penelitian ke Aceh Tengah

Isu kemiskinan, pendidikan, lapangan kerja dan beberapa kesepahaman MoU yang sudah di jabarkan dalam UUPA masih belum merealisasikan. Maka untuk menumbuhkan kepercayaan simpatisan dan para mantan GAM, harus dibarengi bukti bukti konkrit.

Maka PA harus berkerja estra dalam setahun kedepan. Memgembalikan kepercayaan pendukung, simpatisan dan mantan GAM. Berbagai janji politik dari masalah pengetasan kemiskinan, lapangan kerja, mutu pendidikan, polimik bendera, dan masalah lainnya.

“Bila masalah tersebut tak ada solusi dan masih hanya sebatas janji tanpa realisasi. Sudah barang pasti PA bakal di tinggalkan pendukung simpatisan, dan Mualem kalah. Berati Aceh kehilangan momentum yang sudah mulai sejak 2005 awal damai,” pungkas Usman.[andinova | red 01]

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *