Aceh  

Kalau Ngopi, Pakai Master dan Duduk dengan Jarak 1,5 Meter

halaman7.com – Banda Aceh: Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman mengungkapkan, meski kebijakan warung kopi boleh dibuka kembali, tapi pemilik warung tetap harus melayani pengunjung dengan sistem take away (bungkus dan bawa pulang). Kalaupun disediakan meja, harus diatur jarak minimal 1,5 meter dan pengunjung warkop diminta selalu memakai masker.

Selain take away, Aminullah juga menyarankan agar pengusaha kedai kopi juga terus melayani belanja secara online, baik dari layanan WhatsApp maupun via telpon. Pertimbangan ini mengingat perekonomian masyarakat harus tetap berjalan, kemudian dipertimbangkan warkop tetap bisa buka, namun harus melayani dengan sistem take away

“Kebijakan ini kita ambil agar perekonomian masyarakat tetap berjalan. Namun perlu kita ingatkan adalah tidak boleh berkumpul massa. Saya minta pemiliki warung tetap memberlakukan take away. Kalaupun disediakan kursi, jaraknya harus diatur minimal 1,5 meter agar physical distancing yang kita jalankan berjalan maksimal,” pinta Walikota Banda Aceh, Minggu 5 April 2020.

Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi Aceh ini juga mengimbau agar masyarakat yang memesan kopi di warkop selalu memakai masker sebagai langkah pencegahan agar tidak terpapar virus yang menyerang paru-paru tersebut. Sedangkan, terhadap imbauan jaga jarak, nanti akan ada petugas yang diturunkan ke lapangan untuk memantau dan terus menyosialisasikan physical distancing tersebut.

“Mari kita patuhi semua imbauan pemerintah, karena imbauan tersebut dikeluarkan untuk keselamatan bersama. Dan seluruh elemen ikut berpartisipasi sebagai upaya pencegahan,” ujarnya.

Aminullah kemudian mengungkapkan apresiasi dan terimakasih atas perhatian dan kepatuhan masyarakat kota terhadap kebijakan dan imbauan yang telah berjalan selama ini.

Dengan partisipasi masyarakat mematuhi setiap imbauan pemerintah, hingga saat ini tidak ada penambahan angka warga kota yang positif Covid-19. Bahkan PDP yang dinyatakan negatif semakin bertambah.

Baca Juga  Personel Sabang Dites Psikologi dari Polda Aceh

“Tentunya ini harus kita syukuri sembari terus berdoa kepada Allah SWT dan berikhtiar,” ujar walikota sembari menambahkan, mencegah lebih baik daripada mengobati, istilah inilah yang menjadi acuan Pemerintah saat ini dalam melakukan pemutusan mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19).

Dalam hal pencegahan, Walikota Banda Aceh Aminullah Usman bersama unsur forkopimda lainnya telah menetapkan beberapa poin guna meminimalisir jangkauan virus ini di Banda Aceh, diantaranya adalah imbauan serta sosialisasi pencegahan.

Namun seperti pada dasarnya, lanjut Aminullah, masyarakat adalah aspek penting dalam berhasilnya kinerja Pemerintah. Untuk itu, dalam hal ini Walikota Aminullah Usman meminta seluruh lapisan masyarakat Banda Aceh untuk terus disiplin dan mentaati segala imbauan yang ada.

“Corona ini ada obatnya, obatnya adalah dengan mematuhi larangan. Menjauhi kerumunan, biasakan pakai masker, cuci tangan usai setiap aktivitas, menjaga kebersihan, asupan bergizi dan tentunya sembari berdoa pada Alla SWT,” ujar Aminullah.

Dikatakan, pemerintah tidak ada unsur memaksa dalam hal ini, tetapi semua pihak harus cukup dewasa menyikapi situasi pandemi ini. Semoga semua bisa terus mematuhi ketentuan yang ada, dengan harapan bulan suci ramadan keadaan sudah normal kembali.[ril | red 01]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *