halaman7.com – Aceh Tengah: Pandangan positif tentang sosok kandidat bupati dan wakil bupati Aceh Tengah, terus disampaikan sejumlah tokoh masyarakat Gayo.
Kali ini, mantan Sekda Aceh Tengah, Ibnu Hajar Laut Tawar ikut memberikan pandangan terhadap sosok Karimansyah, yang pernah menjadi bawahannya di Pemerintahan dan saat ini menjadi Calon Wakil Bupati dari Bardan Saidi.
Ibnu Hajar dan Kariman, sama-sama menyandang status mantan Sekda Aceh Tengah, di periode yang berbeda.
Menurut Ibnu Hajar, sosok Karimansyah orang baik, dan pas untuk dipakai dalam bekerja, mengikuti perkembangan serta mampu merangkul.
“Ku atas mupucuk lemi, ku bumi mujantang tegep, ku kuwen pane mujangko, ku kiri pane munawen. Begitulah, kalau dalam bahasa Gayo, sosok Karimansyah,” kata Ibnu Hajar, beberapa waktu lalu.
Majunya Karimansyah menjadi calon wakil Bupati Aceh Tengah, mendampingi Bardan Sahidi, menurut Ibnu Hajar kalau dilihat dari kajian ilmu sosial dan pendekatan kemasyarakatan. Bardan Sahidi merupakan orang yang memiliki ilmu sosial dan mudah berbaur dengan masyarakat.
Sedangkan Karimansyah merupakan orang yang telah dikenal masyarakat. Jadi, apabila keduanya dipadukan dimana satu punya modal sosial dan yang satunya punya modal kepercayaan. Maka tidak menemukan kesulitan untuk menempuh kontestasi ini.
Ibnu Hajar, menyampaikan, melihat kondisi Aceh Tengah saat ini, yang menurut banyak kalangan sedang tidak baik-baik saja.
“Kalau akal sudah berjamaah, ilmu sudah mudarus kalau dengan musyawarah, semua masalah akan dapat diselesaikan,” beber Ibnu Hajar menyikapi kondisi Aceh Tengah saat ini.
Satu hal yang penting, lanjut Ibu Hanjar, Kariman itu, orang yang mau bermusyawarah, dan tidak duyus (akal diri tidak temus, akal jema gere lulus). Kariman bukan itu tipenya. Dia adalah orang yang menerima sepanjang saran itu positif.
Ibnu Hajar merasa optimis, jika terpilih nantinya pasangan Beriman (Bersama Bardan-Kariman), Aceh Tengah dapat menjadi lebih baik.
Kedua pasangan ini, bisa saling mengingatkan. Kariman bisa mengingatkan Bardan. Minsalnya begini, win ingetko ke pesan edet, maka Bardan harus teringat, mana yang hak dan mana yang bathil.
Tapi, kalau orang yang kurang memahami agama dan kurang memahami edet, itu musthahil bisa teratasi.
“Di pasangan Beriman ini, kita lihat ada potensi, jika ada yang bekerja diluar garis, maka kita akan mudah mengingatkannya,” pungkas Ibnu Hajar.[ril | red 01]
Respon (1)