Anugerah Kebudayaan PWI pada Tahun Politik 2024

Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari, dan Ketua Pelaksana AK-PWI Yusuf Susilo Hartono.[FOTO: h7 – dok Maliq PWI]

halaman7.com – Jakarta: Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia Pusat (AK-PWI Pusat) untuk bupati/walikota, akan digelar kembali pada puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2024 di Jakarta. Rangkaian proses dan puncaknya berlangsung dalam suasana pesta demokrasi Pemilihan Umum 2024.

Kegiatan ini digelar pertama kali pada HPN 2016 di Lombok, era Ketua Umum PWI Pusat, H Margiono (almarhum). Kemudian diteruskan Ketua Umum PWI Pusat, Atal S Depari, yakni pada HPN 2000 di Banjarmasin, HPN 2021 di Jakarta, HPN 2022 di Kendari, HPN 2023 di Medan dan HPN 2024 mendatang, kembali di Jakarta.

Ketua Umum PWI Pusat, Atal S Depari bersama Ketua Pelaksana AK PWI, Yusuf Susilo Hartono, secara internal sempat membahas secara khusus AK-PWI 2024. Mengingat banyak bupati/walikota yang habis masa jabatannya, kemudian diganti Plt.

Informasi dari berbagai pihak, khususnya dari Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), memberikan data bahwa masih ratusan bupati/walikota yang menjabat hingga 2024.

“Bupati dan wali kota yang masih aktif ini, merupakan modal utama. Sebab, bupati dan walikota yang ikut Anugerah Kebudayaan PWI, dari awal, mereka harus masih aktif,” tandas Atal S Depari di kantor PWI Pusat, Lt.4 Dewan Pers Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa 1 Agustus 2023.

Ketua Pelaksana AK-PWI, Yusuf Susilo Hartono menambahkan, konsep sejak awal dicetuskan 2015 – pasca Temu Redaktur Kebudayaan se Indonesia di Siak, Riau 2014 — fokusnya pada bupati/walikota, bukan daerahnya.

Penghargaan ini sejak awal diniatkan untuk mengapresiasi kepala daerah. Sejauh mana yang bersangkutan melek kebudayaan. Syukur-syukur menjadikan kebudayaan sebagai landasan pemajuan pembangunan daerah tempatan. Sehingga hasilnya bisa terlihat secara konkret di daerah yang bersangkutan.

Baca Juga  Puncak HPN Diundur Bertepatan HUT halaman7.com

Yusuf menambahkan, yang tak kalah penting, di era informasi ini, bagaimana bupati/walikota bersama media dan wartawan memajukan kebudayaan lokal/nasional. Hal ini penting karena Presiden, Joko Widodo selalu mengatakan DNA Indonesia itu kebudayaan.

Bahkan Unesco pada 2017 jelas-jelas menegaskan, Indonesia adalah super power kebudayaan. Dunia global pada 2022 menyadari dan sepakat, kebudayaan itu sesuatu yang terbarukan.

Inovasi Budaya Lokal

Yusuf menambahkan, AK-PWI pertama digelar tidak dengan tema. Baru yang ke dua sampai  ke lima, menggunakan tema berbeda-beda. Dengan mempertimbangkan konteks dan tujuan yang hendak dicapai. Adapun AK-PWI pada HPN 2024, bertema: ‘Inovasi budaya lokal unggulan, untuk memperkuat identitas daerah’.[ril | red 01]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *