Kemenpora Gelar PKPRT di Banda Aceh

Menpora lakukan PKPRT di Banda Aceh.[FOTO: h7 - dok panitia]

halaman7.com – Banda Aceh: Dalam Rangka Hari Ibu ke  95 tahun, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) bekerjasama dengan KemenPPPA menggelar Pelatihan Kepemimpinan Pemuda dalam Rumah Tangga (PKPRT) di salah satu hotel, Banda Aceh, Rabu-Kamis, 22-23 Nopember 2023.

Acara ini dibuka Deputi Pengembangan Pemuda yang diwakili Asisten Deputi Kepeloporan Pemuda, Subroto. Kegiatan ini diikuti 100 orang dari berbagai perwakilan universitas di Kota Banda Aceh.

PKPRT merupakan program yang digawangi Deputi Pengembangan Pemuda. Bertujuan untuk memberikan pandangan dan wawasan bagaimana menjadi pemimpin yang baik dalam berumah tangga. PKPRT juga merupakan salah satu instrumen dan menjadi pintu awal lahirnya komunitas yang sehat dan harmonis.

Dalam pelatihan tersebut, para peserta diberikan materi tentang pengelolaan keuangan keluarga, hukum perkawinan, pola pengasuhan anak, dan reproduksi kesehatan.

Narasumber dalam kegiatan ini, Idarwanis dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; Enzuz Tinianus, Dosen Hukum Universitas Syiah Kuala; Dr Dian Aswita, Dosen Pendidikan Biologi Universitas Serambi Mekkah dan Indra Gunawan, Staf Ahli Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Amrina Habibi dari Dinas PPPA Kota Banda Aceh berterima kasih pada Deputi Pengembangan Pemuda, Kemenpora, karena program tersebut sangat mendukung pemberdayaan perempuan di Aceh.

Sedangkan Subroto mewakili Deputi Pengembangan Pemuda mengatakan pentingnya pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi dan politik dalam kesetaraan Gender pada saat ini.

Ia menyebutkan, Berdasarkan data Bank Indonesia tahun 2021, dari 570 juta UMKM di Indonesia, 60% didominasi oleh perempuan di sektor kuliner, kriya dan fesyen. Bahkan pebisnis perempuan telah berkontribusi sebesar 9, 1% dari PDB Indonesia.

Baca Juga  Funbike Kayuhan Pesona Sabang 2021

Namun peran perempuan dalam dunia korporasi (manajer) berdasarkan data WEF (World Economic Forum) 2020 maaih cukup rendah yakni 3,3%. Dibandingkan negara China (9,7%) dan India (13,8%). Apalagi dengan negara Perancis (41%) atau Amerika (21,7%).

Sedangkan berdasarkan WEF 2020 untuk Index Global Gender Gap, Indonesia mengalami peningkatan score sebesar 0,70 dan menjadi negara 10 besar di Asia serta ranking ke 84 di dunia. Namun dari indikator yang patut jadi perhatian adalah partisipasi perempuan di bidang ekonomi sebesar 61% dan bidang politik hanya 0,1% saja.

Hal tersebut sesuai dengan data keterwakilan pemuda dan perempuan dalam legislatif. Indonesia bersama Malaysia dan Brunai berada dikisaran 3-5%. Berbeda dengan Filipina, Laos dan Kamboja sudah mencapai kisaran 20-30%.

Program PKPRT merupakan program pemuda untuk meningkatkan daya saing pemuda dan karakter kebangsaan dan implementasi meningkatkan kualitas keluarga, anak dan pemuda. Dalam rangka meningkatkan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP).

Berdasarkan data BPS, score IPP mengalami peningkatan sejak 2020 (score 53,33), 2022 (55,33) dan 2023 diharapkan menjadi score 56,67. Dari  domain indikator yang masih jadi perhatian adalah sektor lapangan berusaha (60%), serta partisipasi kepemimpinan dan Gender masih kisaran 40%.[ril | M Munthe]

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *