halaman7.com – Banda Aceh: Piala Eropa (Euro) 2024, sudah memasuki tahap akhir, di ujung turnamen. Dua tim besar Eropa, Spanyol dan Inggris memastikan tiket perebutan Raja Sepakbola Eropa selama 4 tahun kedepan, sungguh final yang ideal.
Tropi Raja Eropa ini, selama empat tahun lalu berlabuh sebentar ke Italia. Sayangnya, Italia tak mampu bertahan lama di gelaran Euro 2024 ini. Mereka hanya mampu bertahan di babak 16 besar, sebelum disingkirkan Swiss.
Laga final antara Spanyol vs Inggris ini akan berlangsung di Olimpiade Berlin, Jerman, Senin 15 Juli 2024, dini hari waktu Indonesia atau pukul 02.00 Wib.
Spanyol
Spanyol adalah tim yang penuh percaya diri dalam gelaran Euro 2024 ini. Tim yang belum terkalahkan dan tak pernah bermain imbang sekalipun selama 6 laga yang sudah dilakoni selama gelaran Euro 2024.
Di fase penyisihan grup, Spanyol membungkam Kroasia 3-0, mengalahkan Italia 1-0 dan terakhirnya, menang tipis atas Albania juga 1-0. Keperkasaan Spanyol semakin terlihat di fase gugur. Di 16 besar Spanyol membantai Georgia 4-1.
Di perempat final, giliran tuan rumah, Jerman dihajar 2-1 dan terakhir sebelum melangkah ke final, Spanyol mengubur ambisi Prancis di semifinal juga dengan skor 2-1.
Selama turnamen, Spanyol telah mengoleksi 13 gol dan baru kemasukan 3 gol. Dari 13 gol yang telah diciptakan itu, 3 gol disarangkan Deni Almo, 2 gol dilesakan Fabian Ruiz. Selebihnya, masing-masing satu gol oleh 6 pemain Spanyol yang berbeda termasuk di anak ajaib Lamine Yamal.
Terdeminasi yang kuat ini tentu menjadi ancaman bagi semua tim, siapa saja yang menjadi lawan Spanyol. Dimana, 11 pemain yang diturunkan 8 diantaranya memiliki insting kuat untuk menciptakan gol.
Tentunya, anak didik Luis De la Fuente, menginginkan kesempurnaan dengan bisa meraih juara Euro 2024 untuk ke empat kalinya, tanpa noda, artinya tanpa terkalahkan. Tiga gelar juara Euro sebelumnya diraih pada 1964, 2008 dan 2012.
Setelah 12 tahun berlalu atau 3 edisi piala Eropa berlalu, tentu Spanyol ingin membawa pulang tropi Piala Eropa itu kembali ke Spanyol. Tentu ini jadi ambisi besar dan bukan sekedar main-main.
Yang menjadi kelemahan tim asuhan Luis De la Fuente, cenderung bermain santai dan cari aman bila telah unggul. Ini tentu, satu hal yang baik dalam bermain, namun tidak aman dan nyaman. Dalam bola, pertahanan terbaik itu adalah menyerang, bukan bertahan.
Spanyol juga memiliki 3 pemain yang merumput klub kasta tertinggi di Liga Inggris. Mereka, Marc Cucurella yang bermain di Chelsea, Rodri yang bermain di Manchester City. Satu lagi, David Raya yang bermain di Arsenal. Namun, kemungkinan Raya tak akan dimainkan, karena Fuente, masih mempercayakan penuh, Unai Simon di bawah mistar gawang.
Kuncinya, bila lawan mampu mengunci permainan Morata yang menjadi jenderal lapangan Spanyol dan mematikan pergerakan Yamal dan William. Bisa jadi Spanyol tak bergerak. Mampukan Inggris melakukan itu?
Inggris
Sama halnya dengan Spanyol. Inggris merupakan tim yang juga belum terkalahkan selama gelaran Euro 2024. Hanya saja, perjalanan Inggris hingga ke final, lebih menantang dan terjal jalannya.
Di fase grup, Inggris seakan lolos dari lubang semut, hanya mampu menang 1-0 atas Serbia, lalu ditahan imbang Denmark 1-1 dan ditahan imbang 0-0 oleh Slovenia. Inggris baru bangkit performanya, di fase gugur.
Mengalahkan Slowakia 2-1 di 16 besar, lolos dari adangan Swiss lewat adu penalti, 5-3 (1-1) di perempat final dan terakhir mengubur ambisi Belanda di semifinal 2-1. Produktivitas gol Inggris juga tergolong kecil, dimana dari enam aga yang sudah dijalani baru menyarangkan gol 7 gol dan kebobolan 4 gol.
Hebatnya, Inggris di bawah asuhan Gareth Southgate dan jenderal lapangan Harry Kane, memiliki kepercayaan tinggi. Tidak pantang menyerah hingga titik habis pertandingan. Gareth Southgate, begitu percaya dan tahu karakter anak asuhnya.
Rasa kepercayaan itu, bisa dilihat dari kemenangan Inggris di lihat dari waktu-waktu krusial. Dimana, menit-menit akhir waktu permainan berkahir, Inggris mampu mencuri kemenangan. Tentu ini menjadi ancaman bagi Spanyol jika berusaha bermain mencari aman.
Bukan tidak mungkin, Inggris akan unggul di menit akhir nantinya, hingga membuat Spanyol tak mampu berkutik, untuk bisa mengejar ketertinggalan. Satu yang perlu diwaspadai Spanyol adalah Jude Bellingham yang kini bersinar bermain di Real Madrid, Spanyol.
Pemain yang masih berusia 21 tahun ini, paham betul dengan tipikal bermain Spanyol dan tahu kapan waktunya mengobrak-abrik pertahanan Spanyol. Kane juga tentu punya ambisi untuk menjadi top skor, setelah sejauh ini telah mengoleksi 3 gol dan Bellingham juga ingin meraih sepatu emas itu, meski baru mengemas 2 gol.
Prediksi Juara
Melihat gaya permainan yang berbeda dari kedua tim dan performa yang sudah diperlihatan selama gelaran Euro, bukan tidak mungkin Inggris akan membaw pulang tropi Piala Eropa untuk pertama kalinya. Prestasi terbaik Inggris di Euro baru 2020, menjadi runner up.
Skor 2-1 untuk Inggris, layak didapat dalam laga final nanti. Sekaligus melahirkan juara Eropa baru. Mungkinah?.[andinova | red 01]
